Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Bali Baru Serap 5,65% Beras Petani

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Bali menyatakan hingga sore kemarin (18/5/2015) pihaknya baru menyerap beras petani sebanyak 752 ton atau 5,65% dari target 2015 sebanyak 5.000 ton.

Kabar24.com, DENPASAR--Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Bali menyatakan hingga sore kemarin (18/5/2015) pihaknya baru menyerap beras petani sebanyak 752 ton atau 5,65% dari target 2015 sebanyak 5.000 ton.

I Wayan Budita, Kepala Bulog Divisi Regional Bali mengatakan, rendahnya serapan beras diakibatkan karena masih tingginya harga di produsen dibandingkan dengan harga Bulog.

"Harga di luar bervariasi dari Rp7.500 per kilogram hingga Rp7.800 per kilogram sedangkan di Bulog hanya Rp7.300 per kilogram," terangnya di Denpasar, Selasa (19/5/2015).

Dia menambahkan, kecenderungannya jika harga bagus memang memberikan keuntungan lebih bagi para petani padahal pihaknya telah berusaha memberikan pelayanan yang cepat.

"Kami terus berusaha untuk mendatangi penggilingan, kelompok tani sehingga mereka tidak perlu kesusahan untuk menjual berasnya," tuturnya.

Dia menyatakan, hingga akhir Mei 2015 target penyerapan beras yang sudah ditentukan yakni sebanyak 2.000 ton.

Pihaknya terus berusaha seoptimal mungkin untuk menyerap beras dari petani agar target tersebut dapat tercapai.

Selain itu, lanjutnya, untuk tahun ini para petani baru bisa panen pada April 2015. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada Maret sudah bisa panen.

"Pola panen atau musim panen yang berbeda juga bisa mempengaruhi serapan beras dari petani," imbuhnya.

Menurutnya, saat ini stok beras medium di gudang beras Bulog Divre Bali mencukupi untuk empat bulan ke depan dengan jumlah mencapai 9.800 ton.

Namun, untuk memenuhi target, Bulog terus memaksimalkan serapannya dari petani.

"Kebutuhan beras di Bali rata-rata 2.600 ton per bulan. Setiap hari kami lakukan kunjungan dan peninjauan untuk mengumpulkan beras dari petani agar stok beras di Bali terus tercukupi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper