1. Berkedok Sebagai Perusahaan TI Skala Dunia
Axact beroperasi di kota pelabuhan Karachi, Pakistan, yang mempekerjakan sekitar 2.000 orang dan mengidentikkan diri mereka sebagai eksportir terbesar perangkat lunak di negeri itu.
Axact memang menjual sejumlah aplikasi perangkat lunak. Namun, menurut pengakuan mantan pegawai, rekam jejak perusahaan, dan analisis detail terhadap situs perusahaan, bisnis utama Axact adalah penjual gelar akademis palsu dan mengubahnya menjadi sebuah skema Internet dalam skala global.
Seiring dengan melejitnya ketertarikan orang terhadap pendidikan secara online, perusahaan tersebut secara agresif menempatkan sekolah-sekolah dan portal website-nya tampil menonjol di mesin pencari online, dan kemudian memikat calon pelanggan internasional.
Di markas besar Axact, kata seorang mantan pegawai, agen telemarketing bekerja berdasarkan shift. Kadang-kadang mereka melayani para calon pelanggan yang memahami dengan sadar bahwa gelar yang dibeli memang meragukan atau abal-abal.
Namun, para agen kerap memanipulasi mereka yang benar-benar ingin mencari pendidikan sesungguhnya, mendorong calon pelanggan untuk mengikuti kursus yang tidak pernah terwujud, atau meyakinkan calon bahwa pengalaman hidup mereka cukup untuk mendapatkan ijazah.
Demi meningkatkan keuntungan, agen penjualan sering menindaklanjutinya dengan tipuan rumit, termasuk meniru tingkah pejabat pemerintah AS, dan membujuk pelanggan untuk membeli sertifikasi mahal atau dokumen otentikasi.
Pendapatan itu, berdasarkan penuturan para mantan karyawan dan ahli kejahatan yang mencapai jutaan dolar AS, diputar lagi ke jaringan perusahaan di luar negeri.
Sementara itu, peran Axact sebagai pemilik kerajaan pendidikan palsu ini tetap dikaburkan oleh layanan Internet proxy, yang sebenarnya melawan hukum tetapi tak tersentuh akibat lemahnya regulasi di Pakistan.
“Pelanggan mengira tengah berurusan dengan sebuah universitas, padahal bukan,” kata Yasir Jamshaid, pegawai quality control yang meninggalkan Axact pada Oktober. “Semuanya cuma perkara uang.”