Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RESHUFFLE MENTERI: Kubu Mega-JK Ngotot, Luhut, Rini dan Andi Jadi Target?

Angin perombakan menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) kian berhembus kencang. Partai politik pengusung Jokowi-JK terutama PDI-Perjuangan, paling gencar menyuarakan perlunya reshuffle (perombakan) menteri kabinet.
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan (kedua kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) sebelum mengikuti rapat terbatas kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jabar, Senin (16/2)./Antara
Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan (kedua kanan) berbincang dengan Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) sebelum mengikuti rapat terbatas kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jabar, Senin (16/2)./Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Angin perombakan menteri Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) kian berhembus kencang. Partai politik pengusung Jokowi-JK terutama PDI-Perjuangan, paling gencar menyuarakan perlunya reshuffle (perombakan) menteri kabinet.

Belakangan, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga getol menyuarakan perlunya reshuffle. Sasaran utamanya ada tiga: Kepala Kantor Staf Presiden Luhut Panjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Bagi kalangan PDIP, pencopotan Andi dan Rini tidak bisa ditawar lagi. “Bukan digeser, tapi diganti,” kata seorang petinggi PDIP. Nama Luhut belakangan tidak dikaitkan lagi. Partai menyadari Luhut amat dekat dengan Jokowi sehingga sulit meminta Presiden menggantinya.

Menurut sumber di PDIP, partai ini kecewa terhadap Rini dan Andi. Partailah yang mempertemukan Rini dan Andi dengan Jokowi. Rini dan Andi adalah anggota “Tim Sebelas”, tim yang dibentuk Megawati Soekarnoputri untuk menyiapkan pencalonan Jokowi sebagai presiden. Setelah Jokowi terpilih, Rini dan Andi dianggap tidak bisa menjadi jembatan Teuku Umar - kediaman Megawati - ke Istana.

Ketika dimintai keterangan, Andi enggan berkomentar mengenai perombakan. Tapi ia mengakui telah diminta Jokowi untuk lebih banyak bekerja di belakang meja. “Mestinya saya memang tidak muncul di pemberitaan. Saya itu back office. Tapi, selama menyiapkan tim komunikasi Presiden, saya ditugaskan untuk memberikan informasi,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan isu sensitif itu berpotensi mengganggu kinerja menteri-menteri di kabinet. "Kami mengharapkan presiden menanggapi, karena ini menciptakan ketidakpastian di lingkungan Kabinet Kerja," kata Hasto.

Ditemui seusai setelah acara pertemuan dengan pimpinan perusahaan- perusahaan Inggris yang berlangsung siang hari di Asia House pada 14 Mei 2015 di London, JK mengatakan bahwa masyarakat Indonesia tentu saja mengharapkan kinerja yang baik daripada anggota kabinet di pemerintahan.

“Apabila ada menteri dengan kinerja dibawah dari yang diharapkan sebagai kabinet presidensial tentu perlu dilakukan perombakan-perombakan”, ujarnya.

Jokowi hanya terkekeh ketika ditanya ihwal perombakan menteri Kabinet Kerja. Dia malah balik bertanya mengenai siapa pembantunya yang mesti diganti. “Menurutmu siapa?” kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper