Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo berharap hikmah peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1436 H/2015 dapat mengubah kehidupan yang lebih baik.
Perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram menuju ke Masjidil Aqsa lanjut ke sidratul muntaha mengandung pesan yang relevan dalam kehidupan masyarakat yang mendambakan kemajuan.
"Saya mengajak seluruh umat islam dan segenap komponen bangsa untuk menyadari dan mengimplementasikan pembangunan Indonesia," kata Presiden dalam pidato peringatan Isra Mi'raj di Istana Negara, Jumat (15/5/2015) malam.
Presiden menjelaskan, sebagai negara bertuhan, Indonesia hendaknya bebas dari kemiskinan, kesenjangan sosial dan menjadi negara adil, makmur dan sejahtera.
Selain itu, Isra Mi'raj sebagai implementasi revolusi mental dan utamanya sebagai negara yang berkarakter kuat dan memiliki jiwa mandiri serta berdikari.
"Negara kita akan kuat, radikal dan anarkisme tidak berpeluang tumbuh subur dan ketahanan sosial kokoh jika kita tanggulangi dengan pembangunan ekonomi, pendidikan dan zakat yang tersistem dan profesional," ujar Presiden.
Jokowi mengajak semua komponen berpegang teguh pada kebhinekaan dan restorasi sosial untuk masyarakat yang rukun, damai, bermoral, berbudaya dan mampu menjaga perbedaan sebagai negara majemuk.
"Mari kita singkirkan saling menyalahkan, mencela, mengejek dan merasa paling baik dan tidak saling menyembunyikan kesalahan. Sebaliknya bangun kerjasama kerukunan toleransi dan rasa saling percaya," jelasnya.
"Saya mengajak ulama, masyarakat, intelektual, komponen bangsa membangun bangsa dengan penuh keikhlasan, kejujuran dan berorientasi pada masa depan. Marilah kita berbuat terbaik untuk pembangunan masyarakat, umat, bangsa dan negara ke arah lebih sejahtera," tutup Presiden Jokowi.