Bisnis.com, JAKARTA - PT Total E&P Indonesie tetap akan mengalokasikan US$2 miliar per tahun untuk menjaga produksi gas di Blok Mahakam, meskipun posisinya akan digantikan PT Pertamina (Persero) pada 2018.
Patrick Pouyanne, CEO Total Group, mengatakan pihaknya menghargai keinginan pemerintah untuk tetap menyertakan Total sebagai operator Blok Mahakam. Untuk itu, perusahaan akan terus berada di dalam negeri, mengembangkan industri minyak dan gas bumi di dalam negeri.
“Kami masih akan menginvestasikan sekitar US$1,5 miliar hingga US$2 miliar dalam setahun. Tentu sangat penting mendapat kepastian mengenai masa depan perusahaan di Blok Mahakam pada 2018,” katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (15/52015).
Patrick menuturkan perusahaan asal Prancis itu pun siap untuk bekerja sama dengan perusahaan nasional dalam mengelola blok migas. Pihaknya pun bersedia untuk bekerjasama mencari solusi untuk menjaga produksi gas.
Menurutnya, kepastian pengelolaan Blok Mahakam sangat diperlukan dalam penentuan rencana investasi perusahaan pada 2016 dan 2017. Rencana investasi itu nantinya akan sangat berpengaruh terhadap pengelolaan produksi gas di blok tersebut.
“Total dapat bekerja sama dengan Pertamina, bukan hanya dalam kontrak, tetapi kerja sama yang komprehensif di antara kedua perusahaan,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan waktu sebulan kepada Kementerian ESDM, Total, dan Pertamina untuk membicarakan teknis pengelolaan Blok Mahakam. Salah satu isu krusial yang harus diselesaikan adalah jumlah kepemilikan modal kedua perusahaan.