Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wapres JK Hadiri Konferensi Federasi Perdagangan Cokelat di London

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tiba di London, Selasa waktu setempat, untuk melakukan pertemuan dengan Prince Andrew dan menghadiri sejumlah pertemuan bisnis dengan sejumlah pengusaha kakao.
Jusuf Kalla/jusufkalla.info
Jusuf Kalla/jusufkalla.info

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tiba di London, Selasa waktu setempat, untuk melakukan pertemuan dengan Prince Andrew dan menghadiri sejumlah pertemuan bisnis dengan sejumlah pengusaha kakao.

Wapres JK bersama Ibu Mufidah dan rombongan sejumlah kepala daerah yang memiliki lahan perkebunan kakao besar di Tanah Air.

Beberapa kepala daerah itu adalah Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam  Isrudin, Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh, Wakil Gubernur Sumatra Barat Muslim Kasim.

"Indonesia ini adalah wilayah yang strategis untuk penanaman kebun kakao dan kita memiliki potensi untuk mengembangkan bisnis di bidang ini. Di Sulawesi Selatan saja perkebunan kakao ada 75%, paling besar," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.

Dengan jumlah konsumen cokelat, yang merupakan produk olahan kakao, terbesar di Eropa, maka Indonesia memiliki pasar bagus untuk mengembangkan industri kakao.

"Apalagi dengan program gerakan nasional yang sudah dicanangkan itu, kita menanam kakao hampir 8 juta ton per tahun," kata Syahrul.

Berdasarkan jadwal, Wapres akan bertemu dengan perusahaan Olam, Jardines, Bank Standard Chartered serta menghadiri Konferensi Federasi Perdagangan Cokelat (Federation of Cocoa Commerce).

Wapres juga dijadwalkan menghadiri Paviliun Indonesia di Festival Asia di London.

Sebelumnya, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik mengatakan kedatangan Wapres JK ke London salah satunya untuk menjadi pembicara dalam FCC Dinner.

Malik berharap Wapres dapat melakukan pertemuan dengan pelaku bisnis terkemuka di negara kerajaan tersebut.

"Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat di negara kami akan potensi yang dimiliki Indonesia," kata Malik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper