Bisnis.com,JAKARTA - Keputusan untuk merombak susunan kabinet atau reshuffle bisa menjadi bumerang bagi presiden karena menimbulkan persepsi publik selama ini presiden menempatkan menteri yang tidak tepat.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Misbakhun mengatakan pada prinsipnya kinerja kabinet secara keseluruhan perlu dievaluasi dari waktu ke waktu agar memastikan semua program yang dijalankan sesuai dengan visi dan misi presiden.
Akan tetapi, menurutnya, evaluasi bukan berarti harus dilakukan dengan cara merombak susunan kabinet kerja. Pasalnya, jika terlalu cepat merombak susunan kabinet padahal para menteri baru bekerja selama enam bulan maka timbul persepsi presiden melakukan kesalahan pada saat penunjukkan menteri.
“Hal ini bisa berimplikasi politik. Presiden akan dianggap tidak tepat pada saat melakukan penyusunan kabinet,” ujarnya dalam diskusi terkait reshuffle di Jakarta, Sabtu (9/5/2015).
Dia mengatakan, tidak elok jika publik terus mendorong presiden untuk melakukan perombakan susunan kabinet, padahal presiden belum berminat untuk melakukan hal itu.