Bisnis.com,SEMARANG— Perkembangan harga yang sangat berflutuatif dari kelompok bahan makanan (volatile food) dan komoditas yang diatur harganya oleh pemerintah seperti BBM, tarif Listrik dan elpiji menjadi penyebab melonjaknya inflasi di DIY.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY Arief Budi Santoso mengatakan pengendalian inflasi dibutuhkan kerja keras bersama dalam mengatasi permasalahan struktural ketahanan pangan mengingat sumber utama tekanan inflasi DIY terdapat pada kelompok bahan makanan.
Selama dua tahun terakhir, ujarnya, lima komoditas ketahanan pangan penyumbang inflasi adalah beras, cabai merah, bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras. Kelima komoditas tersebut memiliki bobot sebesar 5,71%.
Arief mengatakan permasalahan struktur ketahanan pangan kelima komoditas tersebut berkaitan dengan kecukupan produksi akibat penyusutan lahan, perubahan iklim dan infrtastruktur pertanian, serta jalur distribusi yang masih panjang dari petani ke konsumen.
Di samping itu, struktur pasar yang cenderung oligopoly sehingga posisi tawar petani rendah, kecukupan stok dan pasokan dari daerah lain dan antar musim.
“Kelompok bahan makanan masih menjadi sumber utama inflasi di wilayah ini,” papar Arief kepada Bisnis, Rabu (29/4/2015).
Untuk dapat mencapai sasaran inflasi nasional jangka menengah yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar 3,5% ± 1% pada 2018, paparnya, diperlukan sinergi program kerja semua SKPD di provinsi dan kabupaten/kota, maupun sinergi antar program kerja pemerintah daerah dan pemerintah pusat.
Oleh karena itu, menurut Arief, diperlukan roadmap pengendalain inflasi 2015 -2019 yang berfungsi sebagai suatu pedoman yang menjadi komitmen dan acuan bersama SKPD pemerintah daerah dan Bank Indonesia DIY.
BI: 5 Kelompok Pangan Ini Sumbang Kenaikan Inflasi DIY
Perkembangan harga yang sangat berflutuatif dari kelompok bahan makanan (volatile food) dan komoditas yang diatur harganya oleh pemerintah (administred priced) seperti BBM, tarif Listrik dan elpiji menjadi penyebab melonjaknya inflasi di DIY.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Konten Premium