Kabar24.com, MALANG—Jumlah kepala desa (kades) yang menjadi korban keracunan makanan dalam pelatihan kepemimpinan kepala desa di Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat) Malang, Jawa Timur, bertambah.
Pelatihan pengembangan kepemimpinan para kades tersebut berlangsung di Balai Diklat Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) Malang berlangsung selama tujuh hari mulai 20-25 April 2015.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang Kota, Adam Purbantoro, mengatakan jumlah korban keracunan bertambah menjadi 44 orang dari sebelumnya 34 orang.
“Korban mengalami mual, pusing, gatal dan jantung berdebar. Jumlah korban sebanyak 44 orang dari jumlah peserta pelatihan yang mencapai 240 orang,”
Kata Adam, Kamis (23/4/2015).
Menurutnya sebanyak 18 korban dirawat di Rumah Sakit Hermina dan 26 orang lainnya dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang. Saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan barang bukti berupa sisa makanan untuk diuji di laboratorium diantaranya ikan tongkol dan sayuran.
Barang bukti tersebut selajutnya akan diuji di Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim). Polisi juga mengumpulkan keterangan dari peserta pelatihan.
Madin, Kades Bajulan Loceret Kabupaten Nganjuk Jatim, mengatakan penyebab keracunan diduga dari ikan tongkol. Mengingat ikan tongkol yang dimakan para peserta bertekstur keras dan berbau amis.
“Sejumlah peserta tidak menyantap makanan sehingga terhindar dari keracunan. Mereka memilih membeli makanan di kantin,” jelas dia.
Menurutnya ikan tongkol tersebut rasanya juga aneh. Hanya saja sejauh ini polisi belum bisa menentukan makanan penyebab keracunan. Korban juga masih menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit setempat.