Kabar24.com, DENPASAR--Krisis air akibat maraknya pembangunan akomodasi pariwisata baik hotel maupun vila di Bali menjadi ancaman bagi masyarakat Bali sendiri.
Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengatakan, perkembangan dunia perhotelan di Bali dengan jumlah kamar sekitar 77.496 hingga 2014, tentunya kebutuhan air menjadi salah satu hal yang penting.
"Dengan keadaan seperti ini, pariwisata bisa menjadi predator air dan budaya. Jika pembangunan dilakukan terus menerus, bagaimana mengendalikannya. Bisa jadi suatu saat cepat atau lambat Bali akan ditinggalkan," terangnya di Denpasar, Selasa (14/4/2015).
Dia menambahkan, untuk mengurangi pembangunan akomodasi pariwisata seperti hotel dan vila, sudah ada surat edaran dari gubernur yang disikapi secara berbeda-beda oleh setiap bupati di Bali.
Namun sayangnya, SE tersebut tidak diperhatikan dengan baik oleh bupati, bahkan saat ini ada sekitar 1.000 izin hotel yang akan dibangun.
"Kami harap agar ada evaluasi yang serius terhadap akomodasi perhotelan di Bali, sebagai upaya pengendalian sumber daya air termasuk pembebasan lahan," lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah harus mengambil sikap tegas permasalahan ini agar pariwisata Bali tetap hidup dengan baik.
Pariwisata Ancam Warga Bali Krisis Air
Krisis air akibat maraknya pembangunan akomodasi pariwisata baik hotel maupun vila di Bali menjadi ancaman bagi masyarakat Bali sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Natalia Indah Kartikaningrum
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu
Merger BUMN Karya, Dimulai dari yang Punya Aset Terbesar
17 jam yang lalu
Ada yang Kembali Mulai Tambah Saham Telkom (TLKM)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
57 menit yang lalu
Joe Biden Akan Minta Bantuan China untuk "Hentikan" Korea Utara
1 jam yang lalu