Kabar24.com, JAKARTA-- Sejumlah pengamat mempertanyakan tidak masuknya para vokalis PDIP seperti Maruarar Sirait, Rieke Diah Pitaloka, dan Eva Kusuma Sundari, Pramono Anung dalam susunan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP hasil Kongres IV di Bali.
BACA JUGA: Inilah 10 Bandar Udara Teraman di Dunia
Padahal, mereka dikenal sangat aktif dalam membesarkan partai dengan cara masing-masing. Mereka juga merupakan pendulang suara untuk partai pemenang pemilu tersebut.
BACA JUGA: Di Bandara Ini Tak Pernah Bagasi Hilang
Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, mengaku kaget dengan tidak dimasukkannya nama seperti Maruarar, Eva, Pramono dan Rieke dalam kepengurusan DPP PDIP periode 2015-2020. Mereka dinilai jelas berkualitas dan bekerja keras membesarkan partai.
"Sangat disayangkan memang, orang berkualitas sekelas Ara, Rieke dan Eva dan Pramono didepak," kata Qodari kepada wartawan, Sabtu (11/4/2015.
Ara dan Rieke, kata dia, adalah lumbung suara untuk partai. Keduanya juga tokoh yang kreatif dalam menjaring relawan dan pemilih pemula untuk partai.
Sementara itu, pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens, menyayangkan langkah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak menjadikan Maruarar Sirait alias Ara menjadi pengurus pusat partai berlambang banteng moncong putih itu.
“Itu sangat disayangkan ya. Saya sendiri sangat menyayangkan orang seperti Maruar tidak masuk. Tapi kalau Maruar Sirait, Eva Sundari, dan lain-lain yang berpotensi tidak masuk itu yang jadi pertanyaan,” ujar Boni.
Boni mengaku tak memiliki pandangan buruk terkait tidak ditempatkannya kembali Ara sebagai Pengurus DPP PDIP. Padahal, saat ini Ara tak menempati posisi apapun di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
“Saya tidak mencurigai apa-apa, tapi itu tetap menjadi pertanyaan. Ara dan Eva kan ini tidak ada di pemerintahan, kenapa enggak masuk,” katanya.
Sementara itu, berdasaran hasil Kongres IV PDIP di Bali, posisi ketua bidang pemuda dan olahraga dipercayakan ke Sukur Nababan.