Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ANGGOTA DPR DITANGKAP: Ini Keterangan Resmi Ketua DPR

Menanggapi kasus penangkapan tersebut, Ketua DPR Setya Novanto mengaku baru mendengar soal penangkapan itu dari KPK.
Ketua DPR Setya Novanto. /Bisnis.com
Ketua DPR Setya Novanto. /Bisnis.com

Kabar24.com, JAKARTA - KPK menangkap tangan seorang politisi DPR di sebuah hotel mewah di kawasan Sanur, Bali. Terungkap kalau yang tertangkap tangan itu merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP) yang memang sedang membuat hajatan Kongres di Bali.

Menanggapi kasus penangkapan tersebut, Ketua DPR Setya Novanto mengaku baru mendengar soal penangkapan itu dari KPK.

"Ini tentu masalah yang berkaitan supremasi hukum. Apapun berkaitan masalah hukum, kita mendukung. Kita serahkan pada KPK untuk menindaklanjutinya," katanya di Gedung DPR/MPR/DPD RI Jakarta, Jumat (10/4/2015).

"Tentu menjadi perhatian kita. Kita harapkan semua anggota DPR harus hati-hati untuk tidak terlibat berkaitan suap dan korupsi," katanya.

Politikus PDIP, Eva Kusuma Sundari mengkonfirmasi bahwa salah satu kader PDIP kena operasi tangkap tangan (OTT) KPK semalam di Swiss Belhotel, Bali.

"Benar bahwa kader kami ditangkap," kata Eva, Jumat (10/4/2015).

Menurut dia, terkait kasus dan dugaan korupsi yang dilakukan kader tersebut, partai belum dapat mengatakan apa pun. PDIP akan menunggu pernyataan resmi dari KPK hari ini.

Eva mengatakan, belum ada sikap resmi dari partai soal penangkapan ini. Tapi, katanya, hari ini Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri akan bicara soal kasus ini. "Insya Allah pagi ini, ibu berpendapat soal ini".

KPK mencokok politikus PDIP saat berlangsung Kongres PDIP di Bali pada Kamis, 9 April 2015. Dia ditangkap terkait dugaan penyuapan.

Berdasarkan informasi dari salah seorang politikus PDIP lainnya, kader yang ditangkap itu berinisial A. Dia merupakan anggota DPR Komisi Pertanian, Kehutanan, dan Kelautan dari daerah pemilihan Kalimantan Selatan II.

Bekas bupati salah satu daerah di Kalimantan Selatan ini diduga menerima duit dari salah seorang polisi berpangkat brigadir satu.

Belum diketahui apakah polisi itu berperan sebagai perantara atau memang uang itu berasal dari kantongnya. Duit yang diterima sekitar US$ 40 ribu. Saat ini A sudah dibawa ke Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper