Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo sering menggelar rapat terbatas tentang isu tertentu di Kantor Presiden.
Dalam rapat itu Jokowi mengevaluasi secara langsung kinerja menteri terkait.
Apakah evaluasi yang dilakukan Presiden tersebut berujung pada reshuffle menteri Kabinet Kerja seperti isu yang belakangan ini berembus?
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku belum mendengar adanya pergantian posisi menteri setelah pemerintahan Jokowi berjalan satu semester.
"Saya belum mendengar itu," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (8/4/2015).
Evaluasi kinerja menteri yang dilakukan Presiden lewat forum rapat terbatas terkadang masuk dalam isu yang lebih detil agar kinerja pembantunya lebih baik.
Tetapi sejauh ini bekas Rektor UGM itu tidak mendengar diskusi yang menyatakan bakal merombak susunan kabinet. "Tidak ada diskusi itu sama sekali," jelasnya.
Masih hangat soal pembatalan Perpres No 39/2015 tentang tunjangan uang muka pejabat negara oleh Jokowi dinilai karena buruknya administrasi.
Bahkan, Presiden menyalahkan para administratornya yakni Seskab dan Menteri Keuangan tidak teliti dalam menyikapi usulan Perpres.
Pratikno mengakui saat penyusunan perpres, dinamika lapangan lebih cepat dibandingkan teks yang disiapkan.
Teks perpres disiapkan ketika kondisi ekonomi global masih stabil dan diteken oleh presiden ketika ekonomi memburuk.
"Jadi itu kaitannya hanya masalah teks yang sudah disiapkan lama. Ada proses yang cukup panjang dilalui dan teks itu perlu adjustment," jelasnya.
Meski terjadi demikian, pihak Istana tidak memberikan sanksi atas kesalahan tersebut.