Kabar24.com, JAKARTA--Kementerian Luar Negeri melaporkan evakuasi 42 Warga Negara Indonesia di Tarim, Yaman menuju Salalah, Oman mulai berlangsung.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan saat ini evakuasi WNI yang ada di Tarim, wilayah timur Yaman sudah dimulai. Evakuasi melalui jalur darat ke Salalah, Oman yang jaraknya diperkirakan lebih dari 900 Km.
"Kloter pertama akan membawa 42 orang mahasiswa ke Salalah, Oman. Juga sudah ada perkembangan maju sudah 300 mahasiswa di Tarim mendaftar untuk dievakuasi. Yang dari Al Mukallah juga akan kita luncurkan ke Salalah," tuturnya di Kantor Presiden, Selasa (7/4/2015).
Menurut Retno, Indonesia memiliki sekitar 1.500 mahasiswa di Tarim. Imbauan dan dialog oleh Persatuan Pelajar Indonesia terus dilakukan agar mahasiswa bersedia dievakuasi ke Tanah Air.
Setelah dievakuasi ke Salalah, Oman, WNI akan diterbangkan ke Indonesia. Selama konflik Yaman, Kedutaan Besar RI di Sana'a Yaman dialihkan ke Salalah, Oman.
"Khusus mengenai Aden bagian selatan Yaman, sampai saat ini belum terjadi perkembangan yang kondusif, sehingga 89 warga negara kita masih berada di Aden dan belum dapat kita evakuasi keluar dari Aden," papar Retno.
Hambatan evakuasi di Aden, imbuhnya, juga dialami semua negara yang memiliki warga negara di daerah tersebut. Kendati demikian, pemerintah telah menyiapkan opsi pengiriman kapal dari Djibouti untuk evakuasi jalur laut.
Retno memastikan 89 WNI yang terdiri dari 82 mahasiswa dan 7 WNI yang masih terjebak di Aden, Yaman dalam kondisi aman di shelter atau safe house.
Kontak komunikasi pun dilakukan lima kali sehari dengan pihak di Aden.
Hingga Senin (6/4), sebanyak 700 dari 4.159 WNI di Yaman sudah kembali ke Tanah Air.
Evakuasi dilakukan sejak Desember 2014 sebanyak 332 orang, Februari 2015 sebanyak 148 orang, 5 April 2015 berjumlah 110 orang, dan 6 April 2015 sebanyak 110 orang.