Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno: Sulit Mengevakuasi WNI di Mukallah

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku kesulitan mengevakuasi WNI di Al Mukallah, Yaman, lantaran alasan keamanan.
Situasi politik yang kian memanas di Yaman membuat Indonesia mengeluarkan travel warning./Antara
Situasi politik yang kian memanas di Yaman membuat Indonesia mengeluarkan travel warning./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku kesulitan mengevakuasi WNI di Al Mukallah, Yaman, lantaran alasan keamanan.

"Sebenarnya tim ingin melanjutkan ke Al Mukalah, namun karena faktor keamanan, tim tidak bisa masuk ke Al Mukalah," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Senin (6/4).

Kendati demikian, Kementerian Luar Negeri sudah melakukan kontak dengan Persatuan Pelajar Indonesia di Al Mukallah. Dalam kontak tersebut, pemerintah meminta PPI membantu evakuasi dari Al Mukallah, pasalnya saat ini sudah 40 orang yang mendaftar untuk dievakuasi.

Sementara itu, Kemenlu juga telah berdiskusi dengan PPI di Tarim, Yaman, ada sekitar 150 mahasiswa yang siap dievakuasi.

"Evakuasi di Tarim akan dilakukan melalui darat menuju Shalala, perbatasan Oman. Dari Shalala kita akan terbangkan lebih lanjut ke Indonesia," katanya.

Di Tarim, imbuh Retno, terdapat sekitar 1.500 mahasiswa Indonesia. "Jadi kita melakukan dialog dengan mereka dan menghimbau agar mereka mau dievakuasi."

Retno menambahkan situasi evakuasi WNI di Yaman sangat dinamis dan sangat cair. Perkembangan evakuasi, lanjutnya, akan disesuaikan dengan perkembangan kondisi di lapangan.

"Sejauh ini evakuasi dapat dilakukan dengan segala tantanganya. Kita memiliki tim yang sangat kuat, baik diplomat-diplomat kita juga dibantu oleh TNI AU, polisi, intelijen, dan sebagainya," kata Retno.

Retno memaparkan hingga saat ini sebanyak 700 dari 4.159 WNI di Yaman sudah kembali ke Tanah Air. Evakuasi dilakukan sejak Desember 2014 sebanyak 332 orang, Februari 2015 148 orang, 5 April 2015 110 orang, dan 6 April 2015 sebanyak 110 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper