Bisnis.com, JAKARTA -- Output produksi Jepang dilaporkan turun pada Februari, mengonfirmasi perlemahan ekonomi negara itu akibat lesunya belanja konsumen.
Kementerian Perdagangan Jepang melaporkan output industri tergelincir 3,4% pada Februari, setelah sempat baik 3,7% pada bulan sebelumnya. Capaian tersebut lebih rendah dari estimasi ekonom yang disurvei Bloomberg yaitu kontraksi 1,9%.
"Perlemahan output industri jelas berdampak negatif pada perekonomian Jepang. Sepertinya pertumbuhan Jepang belum akan mencapai momentumnya tahun ini," kata Toru Suehiro, ekonom Mizuho Securities, merespons laporan output industri yang dipublikasikan di Tokyo Senin (30/3).
Seperti diketahui, Jepang sempat terjebak resesi setelah terkontraksi dua kali berturut-turut 7,3% dan 1,9% pada kuartal kedua dan ketiga tahun lalu, setelah kenaikan pajak oennualan 3 persentase poin pada April lalu kian menghempas belanja domestik Negeri Sakura.
Adapun, dalam perhitungan tahunan, pengapalan ke luar negeri pun ikut terkontraksi 7% pada Februari dari bulan sebelumnya saat ekspor naik 2%-, terdampak oleh penurunan permintaan dari China, Taiwan, dan Korea Selatan.