Bisnis.com, JAKARTA—Pasukan Arab Saudi melancarkan operasi militer terhadap pemberontak Houthi di Yaman setelah pemerintah negara itu meminta intervensi negara asing atas konflik dalam negeri negara itu.
Dubes Saudi untuk AS, Adel al-Jubeir mengatakan negaranya beraksi demi ‘membela pemerintahan yang sah’ pimpinan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Operasi militer yang melibatkan serangan udara itu, menurut Al-Jubeir, dimulai Kamis (26/03) pukul 23.00 GMT atau pukul 06.00 WIB.
Dia memastikan bahwa operasi serangan tersebut juga didukung sejumlah negara Teluk sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Kamis (26/3/2015).
Serangan Arab Saudi terjadi hanya dua hari setelah Menteri Luar Negeri Yaman Riad Yassin memohon Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk melakukan intervensi militer. Permohonan Yassin dikutip surat kabar Arab Saudi, Asharq al-Awsat.
Konflik di Yaman terjadi setelah kubu pemberontak Houthi melengserkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi. Hadi kemudian berupaya mempertahankan kekuasaannya dengan mengungsi dari Ibu Kota Sanaa dan mendirikan pusat pemerintahan di Kota Aden.
Sepak terjang kaum Houthi telah membangkitkan dugaan Arab Saudi bahwa aksi mereka didukung oleh pemerintah Iran, yang juga beraliran Syiah. Namun, baik kaum Houthi dan Iran menepis dugaan tersebut.[]