Bisnis.com, MOSKWA—Industri perbankan Rusia diprediksi masih menghadapi masa sulit, bahkan setelah sektor tersebut terpukul akibat depresiasi rubel dan kejatuhan ekonomi.
“Perbankan Rusia belum menghadapi masa-masa puncaknya. Itu [masa sulit] sedang menunggu di depan,” ungkap Chief Executive Officer OAO Sberbank Herman Gref di Moskwa, Sabtu (21/3).
“Semua bank mengalami masa sulit, termasuk kami. Kami terpukul akibat devaluasi rubel dan kenaikan suku bunga acuan pada Desember tahun lalu,” imbuhnya.
Menurutnya, kualitas aset Sberbank memang masih dua kali lebih besar dibandingkan pasar saat ini. Bank sentral Rusia sendiri memprediksi produk domestik bruto Negeri Putin itu bakal menyusut hingga 4% pada tahun ini.