Kabar24.com, JAKARTA - Untuk kali pertamanya, Pemerintah Singapura mengumumkan ke publik tentang perkembangan kesehatan perdana menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, yang saat ini dilaporkan semakin memburuk.
Lee Kuan Yew dirawat di rumah sakit sejak 5 Februari 2015 karena mengalami pneumonia berat.
"Kondisi Lee Kuan Yew memburuk akibat infeksi. Dia sudah diberi antibiotik. Para dokter terus memantau kondisinya," demikian pertanyaan dari kantor Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Lee saat ini dirawat di sebuah rumah sakit di Singapura. Dia menggunakan ventilator atau selang alat bantu pernapasan.
Meskipun Lee telah mundur dari aktivitas publik dan politik, kesehatannya diawasi dengan ketat karena ia masih dilihat sebagai tokoh berpengaruh bagi pemerintah saat ini, yang dipimpin oleh putra sulungnya.
Lee, pengacara lulusan Cambridge University, memiliki peran sentral dalam membangun Singapura dan membuat Negeri Singa menjadi salah satu negara terkaya di dunia.
Keberhasilan pendiri Singapura modern ini, yang menginjak usia 91 tahun pada September tahun lalu, diakui secara luas.
Lee mendirikan Partai Aksi Rakyat, yang telah memerintah Singapura sejak 1959 dan memimpin negara yang baru lahir itu ketika dipisahkan dari Malaysia pada 1965.
Dalam sebuah buku yang diterbitkan pada 2013, Lee mengatakan merasa semakin lemah dari hari ke hari dan berharap kematiannya cepat datang.
Ihwal kondisi terkini Lee Kuan Yew, halaman akun Facebook Perdana Menteri Lee Hsein Loong dibanjiri ratusan komentar.
"Untuk semua karyanya dan keyakinan untuk kita sebagai bangsa, kita hanya bisa berdoa untuk stabilitas kesehatannya, dan terus menjaga warisannya dengan membangun bangsa yang lebih baik dari semua yang telah diajarkannya kepada kita," tulis salah seorang pengguna Facebook.
Rakyat Singapura Bersedih, Kondisi Kesehatan Lee Kuan Yew Kian Memburuk
Untuk kali pertamanya, Pemerintah Singapura mengumumkan ke publik tentang perkembangan kesehatan perdana menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew, yang saat ini dilaporkan semakin memburuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
50 menit yang lalu