Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Swiss menyatakan siap memperkuat kerjasama bilateral antarkedua negara, terutama di sektor perdagangan dan pariwisata.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyampaikan saat ini Indonesia dan Swiss telah memiliki sejumlah kerjasama termasuk konsultasi bilateral, perdagangan, dan politik.
“Kita akan fokus memperdalam kerjasama ekonomi, terutama dalam hal keberlanjutan ekspor kakao ke Swiss dan sektor pariwisata,” ungkap Retno dalam joint press statement di Kemenlu, Senin (16/3).
Dalam kesempatan yang sama, bekas presiden Swiss yang sat ini menjabat sebagai Menteri Luar Negeri, Didier Burkhalter menyampaikan saat ini kerjasama Indonesia dan Swiss telah berjalan dengan sangat baik.
“Kita sepakat untuk lebih mengintensifkan kerjasama dengan terus mencari peluang-peluang lainnya. Indonesia menyampaikan ingin menjadi eksportir kakao terbesar dunia, kami akan mengakomodasinya,” ungkap Burkhater saat mengunjungi Kemenlu.
Selain kerjasama ekonomi, Indonesia dan Swiss juga membahas kesepakatan kerjasama di bidang hukum berbentuk mutual legal assistance (MLA) yang memungkinkan Indonesia dapat menarik aset-aset kejahatan yang saat ini diseimpan di Swiss.
Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi menyampaikan kesepakatan kerja sama MLA tersebut akan mulai dibahas pada April dan ditargetkan selesai tahun ini.
"Negosiasi pertama akan kita laksanakan April mendatang, dan pemerintah kedua negara sepakat untuk mennyegerakan penyelesaian kesepakatan tersebut tahun ini," kata Retno.