Bisnis.com, AMBON - Pengamat Hukum Tata Negara IAIN Ambon, DR.Ismael Rumadhan,MH, menilai keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengesahkan kepengurusan Golkar dipimpin Agung Laksono strategis bagi kepemimpinan Jokowi-JK
"Saya sejak awal telah memprediksi bahwa Golkar kubu Aburizal Bakrie pasti kalah karena Agung melaksanakan Munas Ancol, Jakarta pasti ada 'permainan', maka keputusan Menkumham menguntungkan Jokowi dan JK," katanya, saat dimintai tanggapan, Selasa (10/3).
Menurut dia, "pemainan" ini bahkan sudah terlihat sejak kisruh di kubu PPP yang pada akhirnya Menkumham juga mengesahkan kepemimpinan Romahurmuziy.
Kemungkinan "permainan" pun terjadi di PAN dengan manuver dilakukan Amin Rais yang berbuah terpilihnya Zulkifi Hassan di Kongres IV parpol itu di Nusa Dua, Bali.
"Saya tidak bermaksud menfitnah maupun mendiskreditkan siapa pun di balik kisruh Partai Golkar, PPP dan PAN. Namun, mereka yang paham politik pasti tahu siapa 'dalang' dari dinamika politik untuk melemahkan Koalisi Merah Putih (KMP)," tegas Ismael.
Pembantu Rektor III IAIN Ambon itu mengisyaratkan Wapres JK memiliki peranan strategis dalam kisruh Partai Golkar.
Ketua DPD Partai Golkar Maluku Zeth Sahuburua belum mau berkomentar soal keputusan Menkumham.
"Kami semalam (Senin) berapat dengan kesepakatan menunggu keputusan Menkumham dan 11 DPD Partai Golkar se- Maluku kubu Aburizal Bakrie mendukung proses hukum ke Bareskrim Polri," kata Wagub Maluku itu.
Menkumham, Yasonna Laoly mengabulkan untuk menerima kepengurusan DPP Partai Golkar hasil Munas Ancol, Jakarta secara selektif di bawah kepemimpinan Agung Laksono.
Menkumham meminta Agung Laksono untuk segera membentuk kepengurusan Partai Golkar dengan mengakomodasi kader Golkar yang memenuhi kriteria prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.
Menkumham menginstruksikan agar permohonan pendaftaran kepengurusan itu dituangkan dalam akta notaris dan didaftarkan ke Kemenkumham sesuai ketentuan.
Agung Laksono pun telah menyampaikan apresiasinya atas pengesahan Menkumham itu. Dia menyatakan akan segera melakukan konsolidasi untuk membentuk kepengurusan Golkar yang mengakomodasi kader partai beringin yang memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.