Kabar24.com, BEIJING - Setelah sempat terkontraksi 3,3% pada Januari lalu, ekspor China melesat 48,9% pada Februari sekaligus lebih tinggi dari proyeksi ekonom yang disurvei Bloomberg yaitu kenaikan 14%.
Kementerian Perdagangan China melaporkan ekspor terkerek terutama oleh pemulihan ekonomi negara rekan dagang utama negara itu yakni Amerika Serikat. Adapun, impor dilaporkan kembali terkontraksi 20,5% setelah sebelumnya turun 19,9%, menyisakan surplus sebesar US$60,62 miliar.
"Ekspor akan terus terkerek seiring pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang merupakan rekan dagang terpenting China," ungkap kepala ekonom Macquarie Securities Ltd, Larry Hu di Hong Kong, Minggu (8/3/2015).
Dalam pidato tahunan yang disampaikan beberapa hari lalu, Perdana Menteri Li Keqiang menyampaikan negara menargetkan pertumbuhan aktivitas perdagangan 6% tahun ini, turun dari tahun lalu 7,5%.
Adapun, Li menargetkan pertumbuhan tahun ini sebesar 7%, turun dari target tahun lalu 7,5%. jika tidak meleset, pertumbuhan tahun ini akan menjadi yang terendah dalam 25 tahun terakhir. Li meyakini tantangan perekojomian tahuin ini akan lebih besar dari tahun lalu.
Hu memprediksi AS yang diestimasi tumbuh 3% tahun ini akan menambah 0,,5-1 persentase poin pada pertumbuhan Negeri Tembok Raksasa, karena mengerek ekspor hingga 8%-9%. ekspor Februari ke AS tercatat naik 21%, sedangkan ekspor ke negara-negara ASEAN naik 38%. []