2.Apartemen Milik Erwin Bosowa
Dalam kasus penyalahgunaan wewenang, Samad dituding berjanji bakal membantu politikus PDIP yang menjadi tersangka kasus korupsi. Salah satunya Emir Moeis, yang tersandung kasus suap proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap di Tarahan, Lampung. Emir divonis satu tahun dalam kasus ini.
Sebelumnya, pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, membeberkan pertemuan politis yang pernah dilakukan Samad dengan petinggi partai banteng itu.
"Semua atas inisiatif dua orang dekat Abraham Samad. Keduanya berinisial D," kata Hasto dalam konferensi pers, Kamis (22/1/2015).
Menurut Hasto, setidaknya ada enam pertamuan yang digelar Samad dengan elite partainya. Serangkaian pertemuan itu, kata Hasto, dimulai pada awal 2014 dan berakhir pada 19 Mei 2014. Pertemuan tersebut terkait dengan keinginan Abraham disandingkan dengan Joko Widodo sebagai calon wakil presiden.
Pihak internal KPK juga melakukan investigasi internal terhadap dugaan pelanggaran etika yang dilakukan Samad. Dalam pemeriksaan, Supriansyah, saksi yang juga kawan dekat Samad, mengakui, pertemuan Samad dan Hasto berlangsung di apartemen Capital Residence di kawasan segi tiga emas di Jakarta Selatan.
Supriansyah, mengakui unit yang menjadi tempat tinggalnya bukan miliknya, melainkan unit apartemen milik Direktur Utama Bosowa Grup Erwin Aksa. " apartemen itu milik pribadi Erwin," kata Surpiansyah di KPK, Senin (24/2/2015).
Erwin keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ayah Erwin, Aksa Mahmud, menikah dengan Ramlah Kalla, adik Jusuf.