Bisnis.com, JAKARTA - Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera (KSBSI) menilai kenaikan harga beras berdampak pada peningkatan biaya konsumsi buruh dan keluarganya sebesar 30% dari upah.
Presiden KSBSI Mudhofir mengatakan melonjaknya harga beras hingga 20% menekan pendapatan kelompoknya meskipun upah minimum provinsi (UMP) buruh pada Februari lalu telah meningkat.
Artinyaakan menurunkan upah riil buruh secara signifikan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/2/3015).
Selain itu, ia juga mengkritisi peran Bulog dalam menjaga harga beras yang tidak berjalan maksimal. Menurutnya,menanjaknya harga beras dapat mengganggu stabilitas nasional.
"Bulog seharusnya dapat mempersiapkan segala kemungkinan dalam upaya menjaga stabilitas harga beras, apapun situasinya. Bulog juga harus bekerja sama dengan aparat terkait dalam menindak spekulan dan importir beras yang nakal," tuturnya.