Kabar24.com, JAKARTA -Aksi begal motor mendorong Polri menjajaki kerja sama dengan pemerintah daerah di Indonesia.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie mengatakan polisi ingin bersinergi dengan pemerintah daerah setempat untuk mencegah kejahatan begal motor yang terjadi belakangan ini.
"Dalam upaya menanggulangi kasus begal motor ada latar belakang terjadinya kasus jalanan tersebut yang perlu diwaspadai bersama, baik oleh pemda dan kementerian terkait," kata Ronny di Jakarta, Minggu (1/3/2015).
Menurut Ronny, munculnya kejahatan begal bermula di lingkungan sosial masyarakat yang berkaitan dengan akhlak anak muda. Selain itu, Ronny juga menilai kejahatan tersebut muncul karena kondisi ekonomi dan masalah ketenagakerjaan.
Dalam hal ini, Ronny mengatakan perlu adanya kontribusi dari pemda, Kementerian Pendidikan Dasar Menengah dan Kebudayaan, dan Kementerian Agama.
"Kementerian agama dan kementerian pendidikan dan kebudayaan berkaitan dengan akhlak para anak muda yang sering terlibat kasus begal motor," kata Ronny.
Ia mengatakan butuh adanya peran masyarakat yang ikut dalam upaya pencegahan dan tidak terpengaruh untuk main hakim sendiri.
Ronny menambahkan, peran media turut berkontribusi dalam mensosialisasikan ajakan untuk berupaya mencegah terjadinya begal motor.
"Termasuk perhatian media untuk memberikan ruang bagi para pemerhati masalah kasus jalanan untuk mengajak masyarakat ikut mencegah," kata dia.
Kasus pencurian motor dengan cara begal kerap terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama beberapa waktu belakangan.
Sejumlah kasus begal yang terjadi di Depok Jawa Barat telah menelan korban jiwa karena pelaku melukai korban dengan senjata tajam atau senjata api.
Sedangkan kasus begal yang terjadi di Pondok Aren Tangerang pada Selasa (24/2) telah menewaskan pelaku akibat amukan massa.