Kabar24.com, JAKARTA -- Isu begal motor belakangan seperti sedang menyandera perhatian masyarakat, menggantikan isu KPK VS Polri yang memasuki periode penurunan perhatian.
Terkait isu pembegalan, kini masyarakat sepertinya harus mewaspadai tiga hal, yakni: pelaku pembegalan, peniru aksi pembegalan, dan penyebar info meresahkan soal pembegalan.
Terkait pelaku pembegalan, tak ada cara lain dari masyarakat untuk menghindarkan diri menjadi korban aksi mereka.
Langkah-langkah seperti menghindari tempat sepi, menghindari pergi sendirian, dan berbagai antisipasi lainnya, harus menjadi SOP masing-masing pengendara motor.
Di luar itu, kini publik pun harus mewaspadai kemungkinan munculnya peniru aksi pembegalan.
Bukan mustahil, setelah ramai isu begal, muncul pelaku-pelaku kriminal lokal yang memanfaatkan isu dan momentum. Mereka beraksi dengan mengesankan diri sebagai bagian dari begal motor yang mencemaskan publik itu.
Di luar itu, tidak mustahil, sekarang sedang berlangsung sebuah kampanye untuk menakut-nakuti publik dengan cara menyebarkan segala hal terkait begal motor. Salah satunya, isu tak benar soal aksi begal.
Terkait munculnya kabar bohong atau lebih dikenal sebagai hoax tentang aksi begal motor, penting untuk senantiasa merujuk pada informasi resmi aparat penegak hukum.
Sebagai contoh, belakangan ini Polda Metro Jaya dikabarkan sedang menyelidiki sumber munculnya kabar bohong soal aksi pembegalan.
Dikabarkan kantor berita Antara bahwa aparat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya sedang menyelidiki penyebar pesan singkat melalui telepon selular yang isinya bohong atau "hoax" terkait peristiwa pembegalan terhadap pengendara sepeda motor.
"Kami selidiki lewat Subdirektorat Cyber Crime untuk melacak pelaku penyebar isu (pembegalan) itu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Jakarta, Kamis.
Ia menyatakan informasi isu pembegalan itu tidak benar dan diduga dilakukan orang yang sama untuk meresahkan masyarakat.
Martinus mengimbau masyarakat yang menerima pesan singkat soal isu pembegalan menyampaikan informasi kepada kepolisian untuk melacak pelakunya.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat itu juga meminta kepada masyarakat agar tidak resah dengan penyebaran isu peristiwa pembegalan terhadap pengendara sepeda motor, namun tetap waspada.
Sebelumnya tersebar pesan singkat tidak bertanggung jawab berisi "Terjadi pembegalan di Pamulang Tangerang Selatan Benda 2 ..baru banget pukul 20 : 00 korban tewas di tempat akibat dibacok menggunakan pedang. Pelaku lari ke arah Serpong bagi anda melihat seseorang yg menggunakan sepeda motor satria B 2446 WAF harap lapor polisi".
Selanjutnya beredar juga informasi melalui broadcast Blackberry Massage tidak bertanggung jawab : "Kamis, 26 Februari 2015 07:00 WIB Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Martinus Sitompul menegaskan semua kawasan di DKI Jakarta saat ini rawan begal motor, agar warga aman jajaran akan kerahkan polisi berbaju preman (Intel) untuk menghalau kejahatan di jalanan. "Kenapa semua rawan, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat agar tetap waspada. Kalau tidak penting sekali berjalan di tempat sepi, tidak usah. Bagi kami lokasi rawan, pertama lokasi pernah kejadian, sepi, tanpa penerangan, mobilitas orang terbatas, artinya jam tertentu ramai, jam tertentu sepi," ujarnya.
Pesan singkat tidak benar yang mengatasnamakan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu juga menyebutkan daerah rawan begal motor yakni wilayah Jakarta Utara : Sepanjang Jalan Raya Cakung Cilincing, Jembatan Tinggi Tipar Cakung, Jalan Raya Plumpang Semper, Jalan Enggano (Mambo), Jalan Yosudarso Pegangsaan II Kelapa Gading, Sepanjang Waduk Permai Jalan RE Martadinata (depan Ancol) Pluit, sepanjang Kemayoran, Sepanjang Danau Sunter.
Wilayah Jakarta Timur : Harapan Indah (Perbatasan Bekasi-Jakarta), Kali Malang, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Perlintasan KA Cipinang, Pupar Cakung, Buaran, Kawasan Industri Pulogadung, Pulomas ( Sekitar RS. Omni Hospital), Kramatjati, Pemancingan Pulogebang, Sepanjang Banjir Kanal Timur.
Wilayah Jakarta Barat Jalan Gajah Mada, Fly Over Roxy Mas, Mangga Besar, Cengkareng, Sekitar Terminal Kalideres, Belakang Mall Puri Indah, Jalan Kebon Jeruk Wilayah Jakarta Selatan Kebayoran Lama, Pesanggrahan, Cilandak, Pasar Minggu, Jagakarsa, Mampang Prapatan, Pancoran, Tebet, Setiabudi Wilayah Jakarta Pusat Gambir, Tanah Abang, Menteng, Senen (di depan terminal), Cempaka Putih, Johar Baru, Sawah Besar dan ICH.
Namun Martinus Martinus membantah pihaknya telah menginformasikan adanya kawanan begal yang akan beraksi di wilayah Jakarta dan sekitarnya dan menyebarkan daerah rawan aksi kejahatan jalanan tersebut.
"Kenyataannya kondisi di Ibu Kota Jakarta cukup aman dan tidak ada laporan yang mengkhawatirkan," ujar Martinus, seperti dikutip Antara, Kamis (26/2/2015).
Terlepas dari semua hal di atas, terkait keresahan yang kini merayapi ketenangan masyarakat, menjadi tugas aparat penegak hukum pula untuk segera menyelesaikan kasus yang ada.
Sehingga dengan demikian, masyarakat tak berlama-lama tenggelam dalam kekhawatiran yang bisa mendorong pada munculnya tindak anarkis seperti pembakaran terhadap terduga pelaku pembegalan di wilayah Pondok Aren, Tangerang Selatan belum lama ini.
Semoga ketenangan kembali menjadi milik masyarakat.