Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KIAT BISNIS WIWIEK DIANAWATI: "Kalau Puas, Kita Mandeg"

Prinsip Wiwiek adalah dia selalu mensyukuri apapun yang Tuhan anugerahkan baik itu keluarga, pekerjaan, keberhasilan maupun kegagalan. Kalau puas, kita mandeg, tegasnya.
Wiwiek Dianawati Santoso. / dokumen pribadi
Wiwiek Dianawati Santoso. / dokumen pribadi

Pertama bertemu dengan perempuan ini, kesan yang muncul ramah, tetapi tegas. Kenapa saya sebut tegas, karena perempuan bernama lengkap Wiwiek Dianawati Santoso bisa dibilang mungkin tidaklah sepenuhnya perempuan.

Jabatannya sebagai Direktur Utama PT Marga Mandala Sakti membuatnya menjadi salah satu orang yang berkecimpung di dunia yang lebih banyak digeluti kaum pria itu. Sejak 2008, Wiwiek memang ditugaskan oleh presiden direktur PT Astra International untuk menangani MMS, anak perusahaan Astra yang bergerak di bidang infrastruktur jalan tol. Sejak saat itu, Wiwiek setiap harinya disibukkan dengan kegiatan di seputar jalan tol Tangerang-Merak itu.

Menurut Wiwiek, hal itu tidaklah menjadi persoalan. Toh, selama ini pekerjaan yang digelutinya sebelum masuk MMS sangat identik dengan dunia pria. Wiwiek mengaku industri tol ini merupakan hal yang baru baginya, sehingga menantangnya untuk belajar dan menggali wawasan baru. "Kebetulan saya hampir selalu bekerja di industri ini yang didominasi pria, seperti otomotif. Jadi buat saya hal ini sudah biasa dan saya berpikir selama kita mau belajar dan mampu maka pekerjaan baru apapun dapat kita hadapi," tuturnya.

Meski hidup di dunia laki-laki dan harus turun meninjau ke lapangan secara langsung, tetapi penampilan Wiwiek tetaplah anggun seperti perempuan pada umumnya. Wiwiek juga mengaku tidak merasa gentar harus menjalani profesinya saat ini. Meski identik dengan dunia pria, dia mengatakan itu bukanlah hal berat karena pada dasarnya tidak ada pekerjaan yang identik dengan dunia perempuan atau pria.

Menurutnya, pada kenyataannya Tuhan menciptakan pria dan wanita dengan kodrat masing-masing tetapi dalam manusia justru mengkotak-kotakkan jenis pekerjaan. "Saya percaya bahwa dalam bekerja yang harus dinilai adalah kompetensi dan minatnya, bukan lagi stereotip gendernya. Bagi saya ketika diberi tanggung jawab untuk mengemban tugas maka harus menerima itu sebagai sebuah komitmen yang harus diselesaikan dengan sebaik-baiknya," katanya.

Guna menunjukkan kemampuannya, ketika pertama bertugas, dia bekerja keras untuk menyerap semua informasi, pengetahuan, dan wawasan mengenai industri ini. Dia pun bertekad untuk mewujudkan keinginannya membangun jalan tol yang lancar, aman, dan nyaman untuk pengguna.

Hasilnya, dia mengaku dari apa yang telah dilakukannya sejak 2008, saat ini sudah menunjukkan kemajuan cukup signifikan, meskipun bukan berarti dia sudah puas mengingat impiannya mewujudkan visi melayani jalan tol dengan reputasi terbaik harus diwujudkan. Karena itulah dia tidak akan berhenti berusaha. 

Tujuh tahun memimpin MMS, dia mengaku banyak suka duka yang dialaminya. Salah satu momen yang disukainya adalah apa yang telah diperjuangkan dirinya dan timnya sejak awal bergabung telah membuahkan hasil yang terbaik. Beberapa hal yang dilakukan adalah perwajahan baru MMS pada 2012, yang bertepatan dengan rekonstruksi perkerasan jalan, termasuk meluncurkan logo baru MMS, re-design Gerbang Tol, dan prestasi yang berhasil diraih oleh karyawan di MMS.

Namun, dia juga menyatakan kadang muncul rasa kurang menyenangkan dalam pekerjaan yang dilakoninya. Kejadian tidak menyenangkan itu a.l. musibah di jalan tol karena kurang antisipasi pengendara atau penduduk yang menyeberang jalan tol, dan bencana banjir yang mengakibatkan jalan tol ditutup karena warga sekitar mengungsi ke jalan.

Meskipun banyak suka duka yang dialaminya saat bekerja, perempuan asal Malang ini mengaku berusaha menjalani segala hal dengan hati ikhlas dan penuh rasa syukur, seraya memohon kepada Tuhan agar semuanya itu bermanfaat dan membawa kebaikan. Semua itu tidak lepas dari misi pribadinya agar industri jalan tol dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat sehingga dapat bermanfaat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan masyarakat. Selain itu, Wiwiek juga berharap apa yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi untuk membangun 1.000 km jalan tol sebelum 2019, dapat segera terwujud.

"Memang butuh komitmen juga kerja keras dan cerdas seluruh pemangku kepentingan, agar target yang realistis ini dapat terwujud. Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia yang pertama kali membangun tol di tahun 1974, namun saat ini kita telah tertinggal jauh," tambahnya.

Wiwiek juga mengaku tidak punya target yang muluk dalam karirnya. Prinsipnya adalah dia selalu mensyukuri apapun yang Tuhan anugerahkan baik itu keluarga, pekerjaan, keberhasilan maupun kegagalan. “Kalau puas, kita mandeg,” tegasnya.

Di luar komitmennya dalam bekerja, Wiwiek juga tidak lupa mendedikasikan dirinya dan tidak melupakan kodratnya sebagai ibu rumah tangga. Termasuk melakukan hobi untuk dirinya sendiri. Membaca, travelling, dan main bersama cucu adalah aktivitas yang sering dilakukannya di waktu senggang.

Karena baginya, menyeimbangkan antara karir dan keluarga itu suatu tantangan tersendiri. Yang paling penting adalah dukungan keluarga, baik pasangan maupun anak-anak. Prioritas dan pengelolaan waktu mutlak harus dijalankan dengan disiplin. Yang tak kalah penting adalah komunikasi dan saling percaya baik di keluarga maupun perusahaan. Lakukan semua dengan hati yang ikhlas, pikiran positif.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bisnis Indonesia Week End edisi 22/2/2015
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper