Kabar24.com, SEMARANG—Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah menyimpulkan bahwa keyakinan konsumen di wilayah ini pada Januari 2015 meningkat.
Kepala BI Perwakilan Provinsi Jateng Iskandar Simorangkir mengatakan hasil survei konsumen BI pada Januari 2015 memperlihatkan keyakinan konsumen di Jateng meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, dan tetap berada pada level optimis.
Adapun Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Jateng pada Januari 2015 tercatat sebesar 125,77 dari bulan sebelumnya hanya sebesar 123,9.
Dia menyebut kenaikan IKK terjadi pada Kota Semarang dari 128,4 pada Desember 2014 menjadi 128,5 pada Januari 2015, serta Kota Tegal dari 107,7 pada Desember 2014 menjadi 109,7 pada Januari 2015.
Hal berbeda terjadi pada Kota Solo dimana IKK turun dari 135,2 pada Desember 2014 menjadi 129.8 pada Januari 2015 serta Kota Purwokerto yang turun dari 135,2 pada Desember 2014 menjadi 132,7 pada Januari 2015.
“Meningkatnya optimisme ini didorong oleh meningkatnya persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan kondisi ekonomi enam bulan mendatang yang tercermin melalui peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK),” paparnya Rabu (25/2/2015).
IEK tercatat 119,43 pada Januari 2015, lebih besar dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 116,03. Hal serupa juga terjadi pada IEK yang meningkat dari 131,77 pada Desember 2014 menjadi 132,10 pada Januari 2015.
Konsumen memperkirakan harga barang dan jasa akan menurun pada 3 bulan mendatang. Hal ini sebagaimana terlihat dari indeks ekpektasi harga tiga bulan mendatang yang turun dari 184,2 pada Desember 2014 menjadi 175,2 pada Januari 2015. Penurunan ekspektasi harga tersebut terjadi pada semua jenis barang, seperti bahan makanan, makanan jadi, bahan bakar, dan transportasi.
Penyebab penurunan tersebut merupakan respon konsumen terhadap penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada awal Januari 2015 yang pada lanjutannya dapat menurunkan harga barang dan jasa lainnya.
“Untuk konsumen juga masih optimistis harga barang dan jasa akan menurun pada enam bulan mendatang,” ujar Iskandar.
Hal ini terlihat dari indeks ekpektasi harga enam bulan mendatang yang turun dari 184,8 pada Desember 2014 menjadi 180,3 pada Januari 2015 dan tetap berada pada level optimistis.