Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSEKUSI MATI TERPIDANA NARKOBA: Sikap Brasil Melecehkan, Indonesia Tarik Pulang Duta Besar

Indonesia membalas sikap keterlaluan Brasil yang menunda penyerahan surat kepercayaan Duta Besar RI Toto Riyanto untuk Brasil di Istana Kepresidenan Brasil beberapa waktu lalu.
Petugas keamanan berjaga di rumah dinas Duta Besar Brasil untuk Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015)./Antara-Fanny Octavianus
Petugas keamanan berjaga di rumah dinas Duta Besar Brasil untuk Indonesia di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (19/1/2015)./Antara-Fanny Octavianus

Kabar24.com, JAKARTA - Indonesia membalas sikap keterlaluan Brasil yang menunda penyerahan surat kepercayaan Duta Besar RI Toto Riyanto untuk Brasil di Istana Kepresidenan Brasil beberapa waktu lalu.

Toto diundang secara resmi untuk menyampaikan credential itu dalam upacara di Istana Presiden Brasil, Jumat, 20 Februari 2015, pukul sembilan pagi waktu Brasillia.

Pemerintah Indonesia menarik pulang Dubes RI di Brasil dan memanggil Dubes Brasil di Jakarta untuk menerima surat protes keras Indonesia atas insiden tersebut.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya menyatakan sikap pemerintah tersebut sudah benar. "Pemberian credential adalah hak negara akreditasi, tapi pembatalan penyerahan kepada Dubes kita di saat yang bersangkutan sudah berada di Istana Kepresidenan bersama dengan dubes-dubes dari negara lain adalah pelecehan diplomatik. Karena itu, kita patut memprotes keras," kata Tantowi.

Tantowi menambahkan, tidak ada negara yang bisa mendikte hukum negara lain, dan Brasil sebagai negara berdaulat seharusnya memahami dan memaklumi itu.
Tantowi memperingatkan, tindakan emosional yang diambil pemerintah Brasil akan memperburuk hubungan bilateral kedua negara dalam berbagai bidang.

Dalam bidang pertahanan, Indonesia dan Brasil menjalin kerja sama yang baik. Pada tahun anggaran 2009-2014, Indonesia memesan pesawat Super Tucano untuk mengawasi garis pantai. Indonesia juga memesan multi-launcher rocket system (MLRS).

"Kami akan duduk dengan Kementerian Pertahanan untuk mengevaluasi kerja sama ini ke depan jika Brasil tidak mengubah sikap," kata Tantowi.

Di bidang perdagangan, sebagai salah satu penghasil daging terbesar di dunia, Brasil saat ini sedang berusaha memasukkan dagingnya ke Indonesia. "Mereka tahu besarnya kebutuhan kita akan daging".

Dari dua bidang itu saja, Tantowi menilai, Brasil berada dalam posisi lebih membutuhkan Indonesia. Indonesia, kata dia, sedang mengalami darurat narkoba. "Pemerintah tidak boleh takut, apalagi tunduk oleh tekanan-tekanan seperti yang sedang ditunjukkan oleh Brasil dan Australia saat ini".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper