Bisnis.com, JAKARTA--Bank of Japan mempertahankan pembelian obligasi dalam jumlah besar dan merevisi naik perkiraan ekspor dan tingkat produksi di tengah terjadinya pemulihan dari resesi ekonomi.
Data menunjukkan bahwa ekonomi negara itu telah keluar dari resesi pada kuartal keempat tahun lalu. Akan tetapi, pertumbuhan ekonomi per tahun sebesar 2,2% lebih rendah dari perkiraan sekaligus menegaskan masih adanya dampak penaikan pajak penjualan pada April tahun lalu.
Kendati demikian, BOJ konsisten dengan pandangannya bahwa pemulihan ekonomi berjalan moderat. Selain itu, ekonomi tengah berada di jalur yang tepat untuk menekan inflasi sebesar 2% pada tahun fiskal mendatang pada saat sejumlah perusahaan menaikkan gaji dan belanja perusahaan.
Dengan produksi industri naik 1,0% pada Desember dan ekspor meningkat ke level tertinggi tahun lalu maka bank sentral juga merevisi naik pandangannya atas ekspor dan tingkat produksi.
“Produk industri meningkat tajam," menurut laporan BOJ sebagaimana dikutip Reuters, Rabu (18/2/2015). Pandangan itu lebih cerah dibandingkan bulan lalu yang disebutkan bahwa produksi industri tengah mengalami "bottoming out."
Secara luas sudah diperkirakan bahwa bank sentral Jepang akan mempertahankan kebijakan stimulusnya dengan janji akan mencetak uang per tahun sebesar 80 trillion yen (US$675 miliar).