Kabar24.com, SEMARANG - Industri pengolahan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah yang mencapai 5,4% pada tahun lalu.
"Dibandingkan dengan kelompok lain yang juga memberikan sumbangan pada pertumbuhan ekonomi Jateng, kontribusiindustri pengolahan ini yang paling besar yaitu mencapai 33,62%," kata Kepala Bidang Neraca dan Wilayah Badan Pusat Statistik Jawa Tengah Syarifudin Nawie di Semarang, Kamis (5/2/2015).
Untuk kontribusi selanjutnya disusul oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang menyumbang sebesar 20,88%, sedangkan dari sektor pertanian sepanjang 2014 memberikan kontribusi 16,66%.
Jika melihat struktur perekonomian Jawa Tengah menurut lapangan usaha, pada 2014 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu kelompok industri pengolahan, kelompok pertanian, kehutanan, dan perikanan, serta kelompok perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor.
Secara keseluruhan, dari sisi produksi pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 13%, diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 11,2%, dan jasa pendidikan sebesar 10,2%.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yaitu sebesar 8,6%.
Negatif
Meski demikian, pertumbuhan negatif terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yaitu -29,8%. Menurutnya, kondisi tersebut merupakan akibat dari efek musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan.
"Jadi meski pertumbuhan ekonomi Jateng sepanjang tahun 2014 cukup baik namun pada triwulan IV sempat ada kontraksi 3% dibandingkan pada triwulan sebelumnya," katanya.
Selain kontribusi dari sisi produksi, kontraksi juga terjadi pada sisi pengeluaran yaitu terjadinya kontraksi pertumbuhan pada komponen konsumsi rumah tangga, lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT), dan ekspor," katanya.