Kabar24.com, BEIJING – Neraca transaksi berjalan (current account /CA) China sepanjang 2014 diprediksi akan mencetak surplus sebesar US$213,8 miliar, naik dari surplus transaksi berjalan tahun sebelumnya yaitu US$182,8 miliar atau 2% terhadap produk domestik bruto (PDB) negara itu.
Data sementara (preliminary) yang dipublikasikan State Administration of Foreign Exchange (SAFE) menunjukkan kendati total surplus transaksi berjalan selama 2014 diprediksi naik, neraca modal China mengalami defisit US$91,2 miliar pada kuartal IV/2014, terdalam sejak 1998 atau 16 tahun lalu seiring komitmen negara itu untuk meningkatkan investasi di luar negeri.
“Data SAFE menandakan ada pergeseran pada struktur perekonomian China. Yuan terdepresiasi sesuai ekspektasi pengambil kebijakan dan hal tersebut membantu pergerakan outflow China,” ungkap ekonom Mizuho Securities Asia Ltd, Shen Jianguang di Hong Kong, Selasa (3/2/2015).
Dalam situs resminya, SAFE juga mencatat total surplus transaksi berjalan pada kuartal IV/2014 diprediksi turun menjadi US$61,1 miliar dari kuartal sebelumnya US$72,1 miliar.
SAFE tidak merinci kapan data transaksi berjalan akan diumumkan, namun pada tahun-tahun sebelumnya data dipublikasikan setiap April.
Kementerian Perdagangan China sebelumnya menyampaikan, di satu sisi, neraca transaksi berjalan negara itu memang terus mencatatkan surplus. Namun di sisi lain, aktivitas perdagangan China selama 2014 melaju di bawah ekspektasi.
Hal tersebut, menurut pernyataan Kemendag yang dipublikasikan akhir Desember lalu, disebabkan lesunya belanja domestik dan perlambatan pemulihan ekonomi global yang mengganggu kinerja ekspor Negeri Tembok Raksasa tersebut.
Atas alasan itu, Kemendag memprediksi aktivitas perdagangan negara perekonomian terbesar kedua dunia itu hanya tumbuh 3,5% selama 2014, atau setengah dari target yang ditetapkan pemerintah yaitu 7%.
Adapun, aktivitas perdagangan ditargetkan tumbuh 7,5% tahun ini.