Bisnis.com, JAKARTA – Uni Eropa berkomitmen mengucurkan dana sebesar 3 miliar euro atau setara US$3,4 miliar untuk memperkecil ketimpangan ekonomi negara-negara Asia Tenggara menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akhir tahun ini.
Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia, ASEAN, dan Brunei Darussalam Olof Skoof mengungkapkan bantuan sebesar 3 miliar euro itu akan dialirkan ke negara-negara ASEAN dengan pertumbuhan tidak setinggi negara lainnya yaitu Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam (CLMV).
“Jika kita lihat Singapura misalnya, merupakan negara dengan perekonomian sangat maju. Sedangkan Laos, masih harus berkutat dengan tingkat kemiskinan, daya saing, penguatan pasar, dan sebagainya,” jelas Olof di Jakarta, Selasa (3/2/2015).
Dia menyampaikan, dana yang akan dikucurkan selama beberapa tahun mendatang tersebut diharapkan dapat membantu negara-negara CLMV mengatasi kemiskinan, membangun ekonomi, dan mengelola manajemen bencana.
“Kami yakin stabilitas negara dan regional merupakan modal utama ASEAN untuk sukses mengimplementasikan MEA. Kesuksesan MEA akan menjadi benefit bagi UE karena ASEAN merupakan pasar ekspor kami sehingga mendorong penciptaan lapangan kerja di Eropa,” kata Olof.
Sekretariat Uni Eropa di Jakarta mencatat selama 2007-2013 bantuan berbagai sektor di ASEAN dari UE mencapai nilai 70 juta euro. Adapun, nilai bantuan sepanjang 2014-2020 ditargetkan mencapai 196,1 juta euro.