Bisnis.com, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta evaluasi pemerintah pusat terkait dengan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, memberikan peluang pelabuhan tersebut tetap dibangun.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan pihaknya masih berharap pemerintah pusat merealisasikan pembangunan pelabuhan Cilamaya karena fungsinya yang bisa mendongkrak perekonomian Jabar. "Memang Cilamaya masih dikaji, saya tidak mau mendahului pemerintah pusat. Tapi tetap harapannya Cilamaya harus jadi," katanya, Senin (2/2/2015).
Menurutnya, kajian Pelabuhan Cilamaya baru akan dilakukan Bappenas dalam waktu dekat, tetapi dari informasi yang didapatnya pemerintah pusat pun berencana menggeser lokasinya. Hal itu terkait dengan permasalahan adanya pipa gas offshore di sana.
Pihaknya mengaku akan tetap memberikan dukungan jika Cilamaya digeser dari posisi yang ada sekarang. Namun, Jabar berharap pergeseran pelabuhan hanya berjarak sekitar dua kilometer atau masih berada di wilayah Karawang. “Digeser jangan jauh-jauh, tetap di kawasan Jabar,” katanya.
Heryawan menunjuk pergeseran lokasi bisa berada di kawasan Karawang atau ke arah perbatasan dengan Subang. Namun, apapun hasil evaluasi Bappenas terhadap proyek ini, pihaknya berharap pemerintah tetap mewujudkan pembangunan pelabuhan besar di Jabar.
Evaluasi proyek Cilamaya yang terkait adanya lokasi pelabuhan dan produksi Blok Offshore North West Java (ONWJ) milik Pertamina disayangkan pihaknya muncul terlambat. Gubernur mengaku merasa heran dengan itu, terlebih sebelumnya itu sempat dikaji dan tidak ada permasalahan terkait dengan pipa gas. “Saya bertanya kenapa sekarang hal itu baru muncul, padahal di perencanaan dulu itu tidak muncul?”
Namun, perkara tersebut diyakini pihaknya akan menemukan jalan keluar, karena pemerintah memiliki sejumlah opsi. Hal ini ditambah rencana PT Pelindo II yang akan menghidupkan lagi kanal Cikarang-Bekasi-Laut. “Kita serahkan sepenuhnya ke pemerintah pusat tetapi sebagai masyarakat Jabar, saya masih tetap Cilamaya jadi dibangun," katanya.