Bisnis.com, WASHINGTON – Seorang ahli senjata kimia anggota Islamic States of Iraq and Syria alias ISIS bernama Abu Malik, tewas dalam serangan udara yang dilancarkan angkatan udara Amerika Serikat di dekat Mosul, Irak, pada pekan lalu.
Demikian dinyatakan oleh Pusat Komando Angkatan Bersenjata AS dalam keterangannya pada Jumat (30/1/2015) seperti dikutip dari Reuters.
Abu Malik, yang terbunuh pada 24 Januari 2015, dikenal sebagai seorang insinyur senjata kimia pada era pemerintahan Saddam Hussein. Setelah rezim Saddam tumbang, dirinya bergabung dengan al-Qaeda Irak pada 2005. Ketika Abu Malik bergabung dengan ISIS, yang juga dikenal dengan ISIL (Islamic State of Iraq and the Levant), organisasi teroris ini membangun sebuah kekuatan berbasis persenjataan kimia.
“Kematiannya diharapkan dapat mengurangi gangguan yang dilancarkan oleh jaringan teroris secara temporer dan memperlemah kemampuan ISIS dalam memproduksi dan menggunakan senjata kimia melawan penduduk sipil tak berdosa,” tulis keterangan tersebut.