Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Argentina Cristina Kirchner, mengatakan akan membubarkan badan intelijen negaranya setelah seorang jaksa ditemukan tewas beberapa jam menjelang akan mengumumkan tuduhan-tuduhan terhadap Kirchner, Senin (26/1/2015) waktu setempat.
Alberto Nisman, 51 tahun ditemukan di rumahnya di Buenos Aires dengan luka tembak di kepalanya pada 18 Januari, pada hari dia akan hadir dalam dengar pendapat di Kongres menyangkut tuduhan bahwa Kirchner menghambat penyelidikannya atas serangan bom di kantor federasi amal Yahudi tahun 1994.
Kirchner membantah tuduhan-tuduhan itu dan mengatakan kematian Nisman, yang semula diduga bunuh diri, adalah satu persekongkolan untuk mendiskreditkan dia.
Kirchner, yang berusaha mempertahankan nama baiknya, mengatakan :"berencana akan membubarkan Sekretariat Intelijen dan membentuk Badan Intelijen Federal."
Pemimpin badan itu akan dipilih oleh presiden tetapi itu harus disetujui Senat.
Kirchner telah memecat pemimpin badan intelijen pada Desember.
Kirchner juga akan mengincar Diego Lagomarsino, teman Nisman yang meminjamkan pistol kepada Nisman dan kemudian justru menjadi senjata yang membunuh sang jaksa.
Serangan tahun 1994 yang menewaskan 85 orang, tidak pernah diselesaikan.
Nisman menuduh Kirchner dan menteri luar negerinya Hector Timerman adalah pelindung para pejabat Iran yang terlibat dalam ledakan bom di kantor Argentine-Jewish Mutual Association.
Kirchner memperkirakan Nisman telah digunakan oleh mantan agen-agen intelijen yang kemudian membunuh Nisman demi memfitnah Kirchner.
Kirchner tidak memberikan bukti untuk mendukung teori itu, dan tidak mengatakan siapa yang dia perkirakan berada di belakang kematian Nisman itu.
Sekretariat Intelijen Negara Bakal Dibubarkan, Ini Sebabnya
Sekretariat Intelijen Negara Bakal Dibubarkan, Ini Sebabnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
Historia Bisnis: Upaya Grup Djarum Jaga Dominasi di BCA
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
5 jam yang lalu