Bisnis.com, SINGAPURA – Setelah sepuluh tahun terakhir agresif melakukan restrukturisasi perekonomian negara, produktivitas Singapura sepanjang tahun lalu dilaporkan terus moerosot.
Irvin Seah, ekonom DBS Singapura dalam laporannya bertajuk SG : Old Problem, New Approaches, mengemukakan penurunan produktivitas diprediksi masih akan terjadi tahun ini.
“Laju produktivitas tahun lalu mungkin akan terkontraksi 0,8%, sehingga pertumbuhan produktivitas rata-rata per tahunnya sejak restrukturisasi 2010 terkontraksi 0,05%,” ungkapnya melalui laporan yang dipublikasikan Selasa (27/1/2015).
Seah mendorong pemerintah segera mengambil tindakan agar produktivitas meningkat sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.
Seah menilai kebijakan PM Lee Hsien Loong untuk membatasi jumlah pekerja asing bukan merupakan persoalan, selama negara itu mampu memaksimalkan pemanfaatan pekerja dalam negeri tanpa harus menahan laju kenaikan upah.
Sehari sebelumnya, PM Lee menyampaikan dia konsisten mempertahankan kebijakan itu, meski sebagian analis menilai tindakannya akan menyulitkan industri mengoptimalkan produksi. Senin lalu, output industri dilaporkan turun 1,9% pada Desember 2014.