Bisnis.com, JAKARTA— Pemimpin sayap kiri Yunani, Alexis Tsipras berjanji bahwa lima tahun penindasan, "penghinaan dan penderitaan" yang disebabkan kreditur internasional akan berakhir setelah partai Syriza meraih kemenangan dalam pemilihan umum.
Dari sekitar 60% suara yang dihitung Syriza diproyeksikan meraih 149 kursi atau 36,1% dari 300 kursi parlemen. Jumlah itu delapan persen lebih tinggi dari partai Demokrasi Baru pimpinan Perdana Menteri Antonis Samaras.
Meski hasil akhir masih menunggu perhitungan resmi, namun tokoh politik berusia 40 tahun itu hampir dipastikan akan menjadi perdana menteri. Pemimpin itu merupakan penentang kebijakan Uni Eropa dan IMF yang dinilainya telah menyengsarakan Yunani.
"Yunani akan ke luar dari penindasan, ketakutan dan kesewenang-wenangan serta penghinaan dan pelecehan," ujar Tsipras di depan ribuan pendukungnya yang berkumpul di Athena sebagaimana dikutuip Reuters, Senin (26/1/2015).
Para pemimpin Eropa menyatakan Yunani harus menghormati perjanjian dalam kesepakatan bailout senilai US240 miliar.
Namun Tsipras berjanji akan menegosiasi utang negara itu yang menumpuk, sehingga memicu kemungkinan konflik besar pemerintah negera itu dengan mitranya di Uni Eropa.