Kabar24.com, JAKARTA – MataAir Foundation bersiap kembali melakukan pendampingan pada santri dan siswa miskin untuk masuk di perguruan tinggi nasional (PTN). Pendampingan MataAir ini akan dipusatkan di 60 kota di Indonesia.
Muhammad AIdris, Direktur Program dan Penelitian MataAir Foundation, mengatakan pendampingan santri dan siswa dari Pesantren Roudlotuttolibie asuhan KH Mustofa Bisri (Gus Mus) dan daerah Kudus pada 2007. Setiap tahun angkatan rata-rata 3.000 peserta, separuh masuk PTN, dan selebihnya masuk PTS.
“Hari ini, kami telah mengumpulkan seluruh manajer kota Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN-MataAir) di Sleman, untuk evaluasi dan mencari terobosan baru agar lebih banyak lagi peserta yang lolos PTN,” kata Idris dalam keterangan persnya, Jumat (23/1/2015).
Dalam pertemuan yang digelar selama 3 hari, Rabu – Jumat (21-23 Januari 2015), MataAir juga mengundang Arifudin, Manajer Area Primagama DKI Jakarta, untuk memberikan capacity building bagi Manajer Akademik Mata Air se-Indonesia .
Selain sukses masuk universitas unggulan, MataAir juga membantu para mahasiswa untuk memperoleh Bidik Misi maupun beasiswa lainnya, seperti dari Djarum Peduli Pendidikan, Media TV, Indosiar, dan Sido Muncul.
Menurut Idris, Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) dan pendampingan siswa miskin masuk perguruan tinggi nasional (PTN) itu diberikan tanpa pungutan biaya.
Bimbel MataAir dengan pendampingan dan konseling akademik ini tidak semata-mata untuk mencerdaskan intelectual question agar sukses SNMPTN/SBMPTN, mereka juga digembleng mental dan spiritualnya agar sukses kelak tidak lupa karakterke Indonesiaan dan tetap ta'dzim serta hormat pada orang tua mereka.
“Alumnus MataAir ini diharapkanmampu menjadi kader pemimpin yang menginspirasi, baik baik di keluarganya maupun di lingkungan baru mereka (kampus). Ke depan pendampingan pelajar dan santri ini diharapkan menjadi gerakan uswatun hasanah, yakni sukses dunia , siap menyongsong kompetisi global di segala bidang, dan barokah akhirat,” ujarnya.