Bisnis.com, BEIJING -- Merespons data yang menunjukkan penurunan pinjaman perbankan dan lesunya investasi langsung asing (foreign direct investment/FDI), People's Bank of China (PBoC) mengumumkan akan mengucurkan dana segar yang ditujukan pasa sektor perbankan.
Bank sentral menyatakan akan mengucurkan dana berbentuk pinjaman dengan potongan bunga pada bank-bank senulai 50 miliar yuan atau setara US$8,1 miliar. Dana tersebut akan diprioritaskan untuk pinjaman sektor pertanian dan usaha kecil-menengah, karena kedua sektor tersebut kerap sulit mengakses pinjaman.
Bisnis mencatat ini kali ketiga China memilih untuk meningkatkn likuiditas melalui suntukan dana segar ke bank-bank negara itu. Selama September-November tahun lalu, China telah menyuntikkan total 700 miliar yuan.
Zhu Zhixin, Wakil Direktur National Development and Reform Planner (NDRC) yang merupakan institusi perencanaan pembangunan ekonomi terbesar China menyampaikan kedua sektor tersebut merupakan sektor yang rapuh, sehingga pinjaman diharapkan dapat meningkatkan kontribusi keduanya ke perekonomian nasional.
"Kebijakan ekonomi makro tahun ini berorientasi pada menjaga laju pertumbuhan," kata Zhixin.
Zhixin mengungkapkan negara akan melakukan berbagai upaya mendorong pertumbuhan. Beberapa waktu lalu, katanya, NDRC telah menyepakati proyek pembangunan rel kereta api senilai 53,1 miliar yuan, mengindikasikan pemerintah masih akan bergantung pada investasi tahun ini.
Data Kementerian Perdagangan China mencatat FDI selama 2014 kembali sentuh rekor menjadi US$119,6 miliar tahun lalu, namun hanya naik 1,7% sepanjang tahun 2014, laju terendah dalam dua tahun terakhir. Pada 2013, FDI China meningkat 5,3% dari tahun sebelumnya.