Bisnis.com, DENPASAR -- Pusat Pengelolaan Ekoregion (PPE) Bali & Nusa Tenggara Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia mengajak masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan. Salah satunya dengan meningkatkan kedaulatan energi melalui konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
Kepala PPE Bali & Nusa Tenggara, Novrizal Tahar mengatakan ada 3 hal yang menjadi strategi perubahan besar yang menjadi pedoman.
"Pertama penggunaan bahan bakar yang lebih bersih dan ramah lingkungan, kedua menggunakan public transportation, dan yang ketiga tidak menggunakan kendaraan bermotor atau bersepeda dan jalan kaki," ungkap Novrizal saat acara media briefing di Denpasar, Selasa (13/1/2015).
Novrizal menambahkan, 70% pencemaran kota berasal dari sektor transportasi. Beban emisi gas pencemar di kota Denpasar terbesar disumbangkan oleh sumber bergerak yaitu transportasi darat sekitar 1 jutaan ton per tahun.
Pihaknya telah mencanangkan program Gas for Clean Bali (GFCB) pada Desember lalu yang bertujuan untuk mengurangi emisi gerakan rumah kaca dan pencemaran udara, meningkatkan konsumsi bahan bakar rendah sulfur, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan. Sampai saat ini PPE Bali & Nusa Tenggara tengah gencar mensosialisasikan gas sebagai bahan bakar ramah lingkungan.
"Hampir setiap tahun tren emisi mengalami peningkatan, Bali sebagai ikon pariwisata perlu membuat perubahan. Sekarang ini yang perlu diperhatikan adalah bagaiamana caranya kita mengendalikan pencemaran udara, salah satu solusinya itu mungkin dari bahan bakarnya atau perilaku transportasi, serta pembuatan taman kota,” lanjutnya.