Kabar24.com, JAKARTA—Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengutuk serangan di Paris terhadap kantor surat kabar satir yang menewaskan 12 orang, dan menyebutnya sebagai "serangan teroris" serta menjanjikan bantuan AS.
"Kami berhubungan dengan pejabat Prancis dan saya telah arahkan pemerintah saya untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk membantu membawa teroris ini ke pengadilan," katanya.
Sejumlah pria bersenjata meneriakkan slogan-slogan Islam menyerbu kantor koran Charlie Hebdo di Paris, dipersenjatai dengan senapan serbu AK-47 dan peluncur granat.
Pemimpin Redaksi Mingguan itu, Stephane Charbonnier, dan tiga kartunis termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan itu, kata sumber pengadilan di Paris.
Mingguan ini telah menarik kontroversi dengan menerbitkan kartun satir Nabi Muhammad SAW, suatu yang tabu bagi umat Islam.
"Saya sangat mengutuk penembakan mengerikan di kantor majalah Charlie Hebdo di Paris yang dilaporkan menewaskan 12 orang," kata Obama.
Presiden AS memuji Prancis sebagai "sekutu tertua Amerika" dan mitra "dalam perang melawan teroris yang mengancam keamanan bersama kami dan dunia."
"Pikiran dan doa kami dengan korban serangan teroris ini dan rakyat Prancis pada masa sulit ini," katanya.
"Lagi dan lagi, orang-orang Prancis telah berdiri untuk nilai-nilai universal yang generasi orang-orang kami telah bela. Prancis, dan kota besar Paris di mana serangan keterlaluan ini terjadi, menawarkan kepada dunia contoh yang abadi yang akan bertahan baik di luar visi kebencian pembunuh tersebut."