Bisnis.com, SINGAPURA - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan pesimistis terhadap pertumbuhan negara itu tahun ini, menggarisbawahi melambatnya produktivitas ekonomi negara tersebut.
Lee menyampaikan pertumbuhan tahun ini akan berada di level 2,8%, lebih rendah dari estimasi pemerintah yang ditetapkan November lalu yaitu 3%, sekaligus dipastikan melambat dari tahun lalu saat Singapura tumbuh 3,9%.
"Performa ekonomi tidak sebaik tahun lalu, kita harus akui ada perlemahan produktivitas. Negara akan bergerak membantu perusahaan dan tenaga kerja," kata Lee di SIngapura, Rabu (31/12/2014).
Lee menjelaskan perlemahan ekonomi tidak bisa dihindari mengingat negara yang amat bergantung pada ekspor itu harus menghadapi kenyataan bahwa perekonomian global belum pulih sepenuhnya.
Lee memprediksi pertumbuhan Singapura akan terus mengalami perlambatan jika perekonomian global masih tidak stabil. Apalagi, negara itu masih mengimplementasikan kebijakan ketat fiskal dan moneter.
Pernyataan Lee ini disampaikan sebelum pengumuman pertumbuhan kuartal IV Singapura yang dijadwalkan pada 2 November mendatang. Data konsensus Bloomberg memprediksi negara itu akan tumbuh 3% kuartal akhir tahun ini.