Kabar24.com, JAKARTA– Sastrawan yang juga dikenal sebagai pelukis Danarto dinobatkan menjadi tokoh Federasi Teater Indonesia (FTI) 2014. Selain Danarto, mantan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar juga dianugerahi gelar Maecenas FTI 2014.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh budayawan sekaligus Ketua FTI Radhar Panca Dahana pada Malam Penganugerahan FTI Awards yang sekaligus perayaan Hari Jadi Ke-10 FTI di Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta (TIM), Selasa (30/12) malam. Dalam sambutannya, Radhar mengapresiasi kerja keras kedua tokoh tersebut bagi perkembangan seni budaya di Indonesia.
“Alasan kami memberikan penghargaan setinggi-tingginya, semulia-mulianya kepada para tokoh teater ini karena perjuangan mereka tidak mudah. Mereka terus bekerja keras untuk teater sebagai pucuk dari kebudayaan,” ujarnya.
Meski lebih dikenal sebagai sastrawan dan pelukis, Danarto juga sebenarnya adalah seorang teaterawan. Dia sering terlibat sebagai penata artistik pada berbagai pertunjukan teater terkemuka di Indonesia antara lain Bengkel Teater Rendra, Teater Ketjil Arifin C. Noer, hingga Teater Tanah Air Jose Rizal Manua.
Selain itu, di tahun 70-an, Danarto juga pernah melemparkan gagasan Teater Tanpa Penonton, yakni sebuah konsep berteater yang turut melibatkan penonton dalam pertunjukan. Lewat naskah karyanya berjudul Bel Geduwel Beh dan Obrok Owok-Owok Ebrek Ewek-Ewek, dia mencoba mewujudkan gagasannya itu dan berhasil mencuri perhatian baik dari kalangan media maupun kritikus seni.
Adapun Sapta Nirwandar dikenal sebagai tokoh yang sering mendukung pertunjukan teater, khususnya ketika dia menjabat wakil menteri. Dukungannya terhadap teater mulai muncul ketika dia masih menjadi mahasiswa, tepatnya ketika dia menjadi penyelenggara pentas Suku Naga dan Lysistrata oleh Bengkel Teater Rendra di Bandung pada era 70-an. (Kabar24.com)