Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riau Genjot Pembangunan Jalan Menuju Daerah Ekonomi Baru

Pemerintah Provinsi Riau menggenjot pembangunan jalan baru menuju wilayah pesisir yang ditetapkan sebagai daerah pengembangan ekonomi baru, karena memiliki pelabuhan.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi Riau menggenjot pembangunan jalan baru menuju wilayah pesisir yang ditetapkan sebagai daerah pengembangan ekonomi baru, karena memiliki pelabuhan.

Arsyadjuliandi Rachman, Pelaksana Tugas Gubernur Riau, mengatakan tingginya pertumbuhan ekonomi di Riau membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai untuk menopangnya. Apalagi, saat ini sebagian besar jalan provinsi yang sudah terbangun dalam kondisi rusak, sehingga membutuhkan perbaikan untuk memperlancar arus barang dan jasa.

"Sekitar 38,83% jalan provinsi dalam kondisi rusak, 30,8% dengan kondisi sedang, dan sisanya masih baik. Kami akan terus anggarkan perbaikan dan penambahan infrastruktur dalam APBD tahun depan, agar kondisinya dapat diperbaiki," katanya di Pekanbaru, Rabu (24/12/2014).

Arsyadjuliandi menuturkan pengembangan jalan provinsi kan diarahkan menuju pesisir, seperti Kabupaten Siak, Pelalawan, dan Indragiri Hilir. Ketiga daerah tersebut juga tengah disiapkan sebagai poros maritim, karena memiliki pelabuhan yang potensial untuk dikembangkan.

Menurutnya, perbaikan jalan di Riau juga memerlukan bantuan dari pemerintah pusat, karena sebagian akses menuju pelabuhan dibangun dengan menggunakan APBN. Dia mencontohkan akses menuju Pelabuhan Kuala Enok yang yang sebagian dibangun dengan APBN, dan sebagian lainnya dengan APBD provinsi.

Untuk pengembangan yang menuju kepentingan nasional akan kami sinergikan dengan pemerintah pusat, karena sebagian infrastruktur telah dibangun dengan pendanaan dari APBN, ujarnya.

Dia juga menyebutkan tingginya pertumbuhan sektor perkebunan dan pertambangan mengakibatkan sejumlah jalan di Riau mengalami kerusakan. Pasalnya, jalan yang ada saat ini harus dilalui kendaraan pengangkut kayu, minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), dan bahan bakar dengan jumlah yang lebih banyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lili Sunardi
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper