Bisnis.com, PEKANBARU—Pemerintah Provinsi Riau fokus memperbesar porsi penyaluran kredit usaha rakyat kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang berada di wilayah pesisir.
Raja Indra Bangsawan, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Riau, mengatakan saat ini mayoritas kredit usaha rakyat disalurkan kepada pelaku UMKM di wilayah daratan. Padahal, pelaku UMKM di pesisir lebih siap menghadapi masyarakat ekonomi Asean, karena telah menjual produknya ke negara tetangga.
“Persoalan infrastruktur menghambat penyaluran kredit usaha rakyat di wilayah pesisir. Seharusnya ini dimanfaatkan perbankan untuk terus meningkatkan kreditnya,” katanya di Pekanbaru, Jumat (19/12).
Raja Indra menuturkan pemerintah provinsi juga akan mendorong perbankan masuk ke kawasan pesisir untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan akses pendanaan. Dengan begitu, pengusaha lokal dapat mengekspansi pasar di Malaysia yang hanya dipisahkan oleh Selat Malaka.
Menurutnya, selama ini pelaku UMKM di wilayah Riau daratan dianggap lebih bankable, sehingga perbankan lebih menyalurkan kredit kepada pelaku UMKM di wilayah Riau daratan. Untuk itu, pemerintah daerah akan meningkatkan kualitas UMKM di pesisir dengan memberikan pelatihan, dan penjaminan oleh Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida).
“UMKM di wilayah daratan dianggap lebih bankable, karena perbankan dapat dengan mudah melakukan penilaian terhadap jaminan dan kemampuan kredit calon debitur. Kami akan dorong terus supaya UMKM di pesisir mendapatkan porsi yang lebih besar,” ujarnya.
Keberadaan Jamkrida sendiri saat ini belum berpengaruh besar terhadap pengembangan UMKM di Riau. Dengan modal sekitar Rp27 miliar, badan usaha milik daerah tersebut baru dapat memberikan jaminan terhadap kredit dengan total nilai Rp270 miliar.