Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bandung Kesulitan Tentukan Skema Pengelolaan McP

Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bandung masih belum dapat menentukan skema pengelolaan dan penyelenggaraan menara telekomunikasi microcell pole (McP) di Kota Bandung yang potensinya dinilai cukup tinggi.

Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bandung masih belum dapat menentukan skema pengelolaan dan penyelenggaraan menara telekomunikasi microcell pole (McP) di Kota Bandung yang potensinya dinilai cukup tinggi.

Kepala Diskominfo Kota Bandung Aos Bintang mengungkapkan pengalaman dari daerah lain seperti DKI Jakarta, Surabaya dan Batam yang sudah menggunakan teknologi McP lebih dulu menyebutkan bahwa skema pengelolaan yang paling efisien dilakukan adalah dengan sistem sewa-menyewa.

Namun, Peraturan Pemerintah No. 27/2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah menunjukan bahwa pengelolaan infrastruktur dengan sistem lelang yang dapat masuk diantaranya adalah McP, saat ini sudah diatur dalam regulasi tersendiri.

"Kita masih belum bisa menentukan skema pengelolaan McP ini apakah harus lelang atau sistem sewa-menyewa. Beberapa daerah sudah menggunakan sistem sewa-menyewa, tetapi saat ini terbentur pada PP yang mengarah agar infrastruktur dapat dikelola dengan sistem lelang. Jika memilih lelangpun kita belum memiliki benchmarking karena belum ada kota yang menggunakan sistem ini," katanya, Rabu (17/12/2014).

Aos mengungkapkan dalam pengambilan keputusan ini pihaknya seharusnya dibantu oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menjelaskan penafsiran bagaimana peraturan pemerintahan yang ada saat ini dan menjadi salah satu acuan penyelenggaraan McP.

Menurutnya, jika penataan McP ini diarahkan untuk skema lelang, maka Pemkot Bandung akan segera mengatur zonasi terkait yang mana saat ini sudah ditentukan terdapat sekitar 8 zonasi dan juga tim yang akan mengatur berdasarkan SK wali kota.

Implementasi McP di Kota Bandung dipandang perlu mengingat ada beberapa aspek yang dipertimbangkan salah satunya jumlah pengguna perangkat seluler yang tinggi. Dengan asumsi teledensity pengguna seluler 89%, maka di Kota Bandung terdapat 2,1 juta pengguna seluler dari total jumlah penduduk 2,45 juta jiwa.

Namun, pada 849 menara telekomunikasi macrocell yang terpasang sebanyak
1.216 buah antena seluler/BTS, kapasitas pelanggan yang terlayani hanya mencapai 1,21 pengguna seluler.

"Kita lebih ke penataan kota, di mana saat ini sudah terdapat 849 titik menara macrocell dan kondisi perumahan serta bangunan yang sudah cukup padat membuat sulitnya mendapatkan lahan untuk pendirian macrocell kembali, sehingga harus dialihkan ke microcell."

Dengan menggunakan metode pendekatan heksagon di Kota Bandung dengan luas area 167,30 kilometer persegi, maka dapat diperkirakan jumlah cell heksagon untuk micro coverage sebanyak 1.146 heksagon dengan radius jari-jari 250 meter.

Jumlah 1.146 heksagon inilah yang selanjutnya menjadi indikator dari kebutuhan McP dan handhole fiber optic yang dapat memenuhi kebutuhan seluruh wilayah Kota Bandung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ria Indhryani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper