Bisnis.com, JAKARTA - Tim Densus 88 menangkap dua terduga teroris yang terlibat dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Kedua orang tersebut masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Mabes Polri Kombes Pol Agus Rianto menyebutkan keduanya adalah Ahmad Wahyono alias Yono Adem alias Yono Adim dan Farid Ma'rug alias Farid Tinombo.
"Atas nama AW kami tangkap pada 10 Desember 2014 dan FT sehari setelahnya," katanya, Senin (15/12/2014).
Dia menjelaskan AW ditangkap di perempatan antara Jalan Kalimantan dan Jalan Pulau Seram, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada pukul 06:19 WITA.
AW merupakan bendahara dan penyuplai logostik kelompok pimpinan Santoso tersebut yang ada di gunung.
Ia juga mengetahui peristiwa pelemparan bom ke Mapolres Poso pada 13 Juni 2014 karena perakitan bom dilakukan di rumahnya.
"Jadi ini memang dia sudah dicari," jelas Agus.
Kemudian, sambungnya, FT dibekuk di Jalan Trans Sulawesi Tinombo, Kabupaten Parigi Maoutong menuju pasar Siavu pada pukul 06:20 WITA.
Pria yang sehari-hari diketahui sebagai pedagang tersebut terlibat jauh dalam jaringan yang sering melakukan pemberontakan di Poso tersebut.
"FT ikut meracik bom cair bersama AW. Dia juga ikut pelatihan militer kelompok Santoso," papar Agus.
Selain itu, FT juga menerima hasil pencurian sepeda motor dalam rangka Fa'i dari AW dan akan menjadi penerus AW sebagai bendahara kelompok. Dia pun pernah bersembunyi di Pondok Daeng Koro.
"Dia juga terlibat pelemparan bom ke anggota kami pada saat penangkapan Ustad Yasin dan Kholid di Kanyamanya, Poso," ucapnya.