Bisnis.com, TANGERANG—Cities Development Initiatives for Asia, organisasi pemberi bantuan atas kesenjangan rencana pembangunan dan pelaksanaan investasi kota-kota di Asia, akan mengadakan Program Review Committee Meeting pekan depan di Kota Tangerang.
Arief R. Wismansyah, Wali Kota Tangerang mengatakan Program Review Committee Meeting merupakan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan bantuan teknis serta pembahasan berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh kota-kota di Asia.
“Kegiatan ini diikuti oleh pengambil keputusan CDIA. Kota Tangerang dipilih sebagai tuan rumah acara juga karena pada 2013 telah mendapatkan bantuan teknis berkaitan dengan pengelolaan sampah atau PFS solid waste management,” ujarnya Sabtu, di Kota Tangerang (13/12/2014).
Menurutnya, penunjukan Kota Tangerang sebagai tuan rumah acara diputuskan setelah Pemerintah Kota mempresentasikan potensi dan program-program pembangunan daerah kepada organisasi tersebut di Filipina beberapa waktu lalu.
Arief mengatakan, dalam kesempatan di Filipina, CDIA dan negara-negara donor lainnya tertarik dengan program Kota Tangerang dalam mewujudkan kota yang layak huni dan berwawasan lingkungan melalui program liveable, investable, visitable, dan e-city.
Oleh karena itu, Delegasi CDIA, menurutnya tertarik untuk melihat secara langsung keadaan Kota Tangerang.
Observasi ini dilakukan dengan menyelenggarakan rapat kedua CDIA, setelah sebelumnya pada Maret 2015 kegiatan dilakukan di Jerman.
Dia mengatakan, peserta kegiatan ini berjumlah dari 23 delegasi seperti Jerman, Australia, Austria, Swiss, Singapura, Filipina, New Zealand dan lainnya.
Dengan demikian, dengan adanya hubungan yang baik dengan negara-negara donor, diharapkan dapat berkontribusi terhadap pembangunan daerah.
Kerja sama Pemkot Tangerang dengan CDIA, lanjutnya, diharapkan dapat dikembangkan ke sektor-sektor pembangunan lainnya.
Menurutnya, CDIA akan mengunjungi sejumlah wilayah di Kota Tangerang, sebelum akhirnya memberikan bantuan berupa perencanaan pembangunan daerah.
“Dalam kesempatan ini bantuan akan berbentuk rekomendasi atas masalah kemacetan, sampah serta rencana pengembangan kota lainnya atau urban development planning,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam pertemuan di Filipina yang dihadiri anggota CDIA seperti ADB dan negara donor, Senior Transport Specialist ADB Lloyd Wright mengatakan tertarik membantu program pengembangan moda transportasi massal Pemkot Tangerang seperti bus rapid transit dan LRT.
“Konsep pembangunan di Kota Tangerang menarik banyak perhatian ADB. Kami tertarik untuk membantu KotaTangerang terkait pengembangan transportasi publik,” ujarnya seperti ditirukan Arief.
Atas ketertarikan tersebut, Arief mengatakan pihaknya akan berupaya menarik dana hibah (block grant) dari ADB yang sudah diberikan kepada sejumlah daerah di Indonesia.
Dana tersebut, menurutnya akan digunakan sebagai modal melakukan kajian pembangunan light rail transit.
“Dalam acara besok (15-16 Desember) program LRT akan kita bahas kembali. Saya harapkan kajiannya menggunakan block grant. Untuk investasinya melalui pihak ketiga secara public private partnership,” ujarnya.
Menurutnya, tahun depan Pemkot Tangerang akan segera mendirikan holding perusahaan daerah. Dengan demikian, investasi proyek tersebut dapat dilakukan secara business to business.
Menurutnya, Pemkot Tangerang tidak akan menggunakan dana pinjaman untuk membiayai proyek tersebut.
“Jangan Pemko Tangerang yang pinjam uang untuk proyek. Biarkan private sector yang pinjam uang jika mau mengembangkannya,” ujarnya.