Bisnis.com, TOKYO-- Pemesanan permesinan Jepang yang merupakan indikator belanja modal korporasi jatuh 6,4% pada Oktober dari bulan sebelumnya, menambah rentetan data yang menunjukkan pertumbuhan lemah masih akan mengintai perekonomian Negeri Sakura.
Data yang dipublikasikan Cabinet Office tersebut lebih rendah dari konsensus ekonom yaitu kontraksi 2,4% sekaligus melambat dari kenaikan 2,9% pada September.
"Aktivitas perusahaan sepertinya belum menunjukkan penguatan sampai mereka benar-benar dapat mengatasi tingginya inventoris yang kian menanjak sejak kenaikan pajak penjualan," ungkap ekonom Mizuho Securities, Kenta Ishizu di Tokyo (11/12/2014).
Ishizu memprediksikan belanja modal Jepang sepertinya belum akan terakselerasi dalam waktu dekat mengingat perekonomian masih lesu. Resesi Jepang, katanya, akan mendorong perusahaan mengekang rencana belanja mereka.
Seperti diketahui, Jepang kembali terkontraksi 1,9% pada kuartal ketiga, setelah terkontraksi 7,3% pada kuartal sebelumnya. Survei Bank of Japan (BoJ) menunjukkan korporasi Jepang optimistis atas investasi mereka, namun ragu-ragu dalam meningkatkan upah tenaga kerja.
BACA JUGA:
Pilih Topik Berita Favorit untuk Diulas Harian Bisnis Indonesia